Polisi menggerebek dua rumah yang diduga kuat sebagai tempat berkumpulnya teroris. Bahkan rumah di Temanggung diduga kuat dihuni oleh buronan nomor satu, Noordin M Top.
Untuk mengetahui lokasi-lokasi yang diduga dihuni teroris, polisi sudah melakukan pengecekan sejak peristiwa peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009.
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan pengusutan sudah dimulai pada 17 Juli. "Sejak 17 Juli kami sudah menemukan bukti-bukti awal tentang siapa pelakunya. Sehingga kami sudah mendesign untuk melakukan upaya pengejaran, penangkapan, dan penindakan," ujar Bambang Hendarso di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2009.
Pada 1 Agustus, lanjut Bambang Hendarso, polisi sudah mengetahui ada markas teroris di Mampang. Hal ini diketahui setelah polisi mengamankan dua sopir taxi Blue Bird yang mengantarkan dua pelaku pemboman di JW Marriott dan Ritz Carlton. "Kedua pengemudi tersebut sudah kami periksa serta taxinya kami sita," ujarnya.
Kemudian pada 3 Agustus, polisi berhasil mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri. Diketahui pelaku bom bunuh diri di Marriott bernama Dani Dwi Permana (18) yang direkrut di Bogor. Dan pengebom di Ritz bernama Nana Mulyana asal Pandeglang. "Hal ini sengaja tidak kami publish lebih awal agar penyelidikan bisa terus berjalan," jelasnya.
5 Agustus, polisi mengetahui pelaku Amir Ibrahim pernah bekerja di Hotel Gran Melia. Amir ditugaskan untuk merekrut pelaku bom bunuh diri. Amir juga diketahui sebagai pemesan kamar 1808 di Marriott. "Kami juga menangkap Yayan di Jakarta Utara yang juga siap direkrut untuk melakukan bom bunuh diri berikutnya," jelasnya.
Tak lama, polisi juga menemukan sebuah rumah yang disebut-sebut sebagai safehouse. Rumah itu berada di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. "Itu adalah safehouse Noordin M Top setelah pengeboman 17 Juli," ujarnya.
Bambang Hendarso menjelaskan, berdasarkan pengakuan Amir Ibrahim, diketahui Noordin M Top merencanakan peledakan selanjutnya. Yakni di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor. Jarak antara Jatiasih dengan kediaman SBY hanya sekitar 12 menit.
"Setelah penggerebekan di Jatiasih, terungkap ada perangkat bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan. Pengeboman ini direncanakan dilakukan setelah 17 Agustus," jelasnya.
7 Agustus, polisi menggerebek rumah di Temanggung. Polisi menewaskan orang yang diduga sebagai Noordin M Top dalam penyerangan yang berakhir pada siang tadi.(VIVAnews.com).
sumber: TV One
Video Kronologi Penyerbuan Rumah di Kedu Temanggung, Jawa Tengah
Untuk mengetahui lokasi-lokasi yang diduga dihuni teroris, polisi sudah melakukan pengecekan sejak peristiwa peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009.
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan pengusutan sudah dimulai pada 17 Juli. "Sejak 17 Juli kami sudah menemukan bukti-bukti awal tentang siapa pelakunya. Sehingga kami sudah mendesign untuk melakukan upaya pengejaran, penangkapan, dan penindakan," ujar Bambang Hendarso di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2009.
Pada 1 Agustus, lanjut Bambang Hendarso, polisi sudah mengetahui ada markas teroris di Mampang. Hal ini diketahui setelah polisi mengamankan dua sopir taxi Blue Bird yang mengantarkan dua pelaku pemboman di JW Marriott dan Ritz Carlton. "Kedua pengemudi tersebut sudah kami periksa serta taxinya kami sita," ujarnya.
Kemudian pada 3 Agustus, polisi berhasil mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri. Diketahui pelaku bom bunuh diri di Marriott bernama Dani Dwi Permana (18) yang direkrut di Bogor. Dan pengebom di Ritz bernama Nana Mulyana asal Pandeglang. "Hal ini sengaja tidak kami publish lebih awal agar penyelidikan bisa terus berjalan," jelasnya.
5 Agustus, polisi mengetahui pelaku Amir Ibrahim pernah bekerja di Hotel Gran Melia. Amir ditugaskan untuk merekrut pelaku bom bunuh diri. Amir juga diketahui sebagai pemesan kamar 1808 di Marriott. "Kami juga menangkap Yayan di Jakarta Utara yang juga siap direkrut untuk melakukan bom bunuh diri berikutnya," jelasnya.
Tak lama, polisi juga menemukan sebuah rumah yang disebut-sebut sebagai safehouse. Rumah itu berada di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. "Itu adalah safehouse Noordin M Top setelah pengeboman 17 Juli," ujarnya.
Bambang Hendarso menjelaskan, berdasarkan pengakuan Amir Ibrahim, diketahui Noordin M Top merencanakan peledakan selanjutnya. Yakni di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor. Jarak antara Jatiasih dengan kediaman SBY hanya sekitar 12 menit.
"Setelah penggerebekan di Jatiasih, terungkap ada perangkat bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan. Pengeboman ini direncanakan dilakukan setelah 17 Agustus," jelasnya.
7 Agustus, polisi menggerebek rumah di Temanggung. Polisi menewaskan orang yang diduga sebagai Noordin M Top dalam penyerangan yang berakhir pada siang tadi.(VIVAnews.com).
sumber: TV One
Video Kronologi Penyerbuan Rumah di Kedu Temanggung, Jawa Tengah
No comments:
Post a Comment