11 August 2009

Kopi Luwak : Dari setumpuk kotoran yang menjadi seharga Emas

Kalau Anda salah seorang penggemar kopi, aneh rasanya kalau belum pernah mendengar kopi luwak. Jenis kopi asli Indonesia ini, konon merupakan jenis kopi termahal di dunia, bahkan sampai masuk ke Guiness Book of Records. Tidak heran,di pasaran dunia untuk sekilo kopi Luwak, orang harus membayar sekitar 13 juta rupiah. Sadis bukan..? Padahal kalau mendengar tentang proses “pengolahan” kopi Luwak, malah membuat orang jadi berpikir ulang untuk mengkonsumsinya.


Kopi Luwak adalah jenis kopi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang sejenis musang bernama Luwak (Paradoxurus Hermaphrodirus). Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Dengan harga yang tentunya selangit. Saat diterbitkannya artikel ini harga kopi luwak telah mencapai 5 kali lipat dari kopi termahal sebelumnya yaitu kopi dengan brand Blue Mountain dari Jamaica.


Di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (Ci
vet Coffee) dengan harga yang sangat mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga AS$100 per 450 gram di Amerika. Di Hongkong secangkir kopi luwak dapat dibeli dengan harga 300-400 ribu rupiah. Sedangkan di Kota Medan dapat dibeli dalam kemasan 4 ons dengan harga 1,5 juta rupiah. Hanya saja kebenaran kopi yang dijual adalah benar-benar kopi luwak atau bukan, masih dipertentangkan. Khususnya bagi mereka yang mengkonsimsinya di luar Indonesia.

Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran di Indonesia pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang. Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak.

Habitat Luwak

Luwak yang suka di kopi

Luwak yang suka di kopi

Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial di kalangan para penggemar dan penikmat kopi.

Beberapa spesies luwak terdapat di Asia Tenggara, tetapi yang menghasilkan kopi dengan aroma terbaik adalah Luwak Indonesia (Paradoxurus Hermaphrodirus). Species ini berhabitat di Pulau Sumatra dan Jawa.



Secara tradisional petani memungut kotoran luwak di sepanjang Bukit Barisan dari Padang sampai Lampung , dan dari pegunungan Gayo (Aceh) sampai dengan Bukit Tinggi , serta di lereng Gunung Ijen di Jawa Timur. Di lokasi-lokasi itulah terdapat perkebunan kopi yang menjadi habitat luwak.

Produksi kopi luwak dari tahun ke tahun semakin merosot , dikarenakan luwak dianggap sebagai hama, atau binatang perusak, karena selain buah kopi, luwak juga pintar mengkonsumsi buah- buahan yang siap dipanen, seperti : Pisang, Coklat, Pepaya, dan buah segar lainnya. Perilaku yang demikian menjadikan luwak sebagai binatang yang diburu petani.

Pemeliharaan


Harganya yang tinggi membuat orang-orang di Indonesia berusaha mengembangkan usaha kopi luwak dengan cara berternak luwak sekaligus menanam kopi. Hasilnya, timbullah beberapa tempat atau produsen kopi luwak di Sumatera dan Jawa.

Memang tidak gampang dalam memelihara dan mengembangbiakkan binatang luwak tersebut. Dengan pengamatan dan pengalaman dari serangkaian proses percobaan yang panjang, akhirnya binatang tersebut bisa dipelihara dan dikembangbiakkan.

Binatang luwak / musang ( Paradoxurus Hermaphrodirus) termasuk binatang buas (Carnivora ) pemakan daging. Selain itu binatang ini juga menyukai buah – buahan seperti pisang , pepaya , jambu dan buah kopi. Karena pemakan daging, binatang ini cenderung berperilaku kanibal bila dikumpulkan dengan luwak yang lebih kecil, karenanya kandang dibuat satu per satu.

Seminggu sekali untuk menambah protein diberi daging ayam dan selama tidak ada buah kopi Luwak diberi makan buah-buahan. Pada musim kopi , binatang luwak dapat menghabiskan 0,88 - 1,15 Kg kopi glondong per hari. Buah kopi yang diberikan adalah buah kopi yang masak dan segar. Biji kopi yang dimakan mengalami proses fermentasi selama +/-12 jam dalam perut luwak yang mengandung berbagai macam enzim. Biji tersebut kemudian keluar bersama kotoran pada proses ekskresi.

Luwak adalah binatang yang suka tinggal di tempat yang bersih. Bahkan ketika membuang kotoranpun luwak memilih tempat yang bersih, misalnya di tanah yang kering, di atas bebatuan, dan di atas batang pohon yang tumbang. Karenanya, kandang pemeliharaan luwak harus dijaga kebersihannya setiap hari.

Luwak memakan buah kopi (Cherries). Pada buah kopi yang matang terdapat sejenis aroma yang sangat khas , wangi seperti buah anggur atau buah lechi sehingga disukai oleh luwak. Secara naluri luwak hanya memakan buah kopi yang benar-benar matang , dan punya aroma khusus.

Buah kopi yang dimakan oleh luwak, diproses melalui sistem pencernaan dan kemudian dikeluarkan dalam bentuk kotoran berupa gumpalan memanjang biji kopi yang bercampur lendir. Kotoran tersebut kemudian diambil biji kopinya, dibersihkan dengan dengan cara mencuci sehingga tersisa biji kopi yang masih utuh. Proses selanjutnya adalah dikeringkan dengan sinar matahari sehingga menjadi biji kopi luwak.

Proses pengolahan kopi luwak sama dengan pengolahan kopi umumnya. Perbedaannya hanya pada proses giling yang digantikan oleh luwak. Fermentasi terjadi di dalam perut luwak. Biji kopi tercampur dengan enzim – enzim yang ada dalam perut luwak. Suhu dalam perut yang mencapai > 26O C membantu proses fermentasi sempurna. Kedua keistimewaan ini menghasilkan aroma dan cita rasa kopi luwak yang enak dan khas disamping kelebihan – kelebihan yang lain.

Namun biar bagaimanapun baiknya pengolahan kopi luwak hasil pengembangbiakan, tetap saja orang beranggapan kopi luwak dari hasil fermentasi luwak liar lebih nikmat rasanya. Hingga dipasaran orang cenderung mencari kopi luwak bukan dari peternakan. Meskipun tak jelas kebenarannya.

Kopi luwak telah berulang kali diperlihatkan dalam beberapa film. Misalnya sebuah sinetron hongkong yang menceritakan, perjalanan seseorang dari Indonesia dengan membawa pulang kopi luwak sebagai oleh-oleh bagi rekan kerjanya. Lalu film-film produksi Hollywood yang dibintangi oleh aktor sekelas Jack Nicholson juga pernah mempertontonkan sang aktor meminum kopi luwak.

Hebatnya lagi, kepopuleran kopi asli Indonesia ini sempat menarik minat presenter kelas dunia Oprah Winfrey hingga pada tahun 2003, ia memperkenalkan dan memperagakan cara menyeduh kopi luwak dalam acara reality shownya yang sangat terkenal The Oprah Winfrey Show. Wow,..sebuah prestasi tinggi untuk setumpuk kopi yang keluar dalam bentuk kotoran seekor luwak.


Sumber:Harian Global dan re-post dari triy.wordpress.com

10 August 2009

Orangtua Dani Terpukul mengetahui anaknya jadi Bomber JW Marriot

Zulkifli Aroni, ayahand Dani Dwi Permana sangat terpukul mengetahui anaknya dinyatakan sebagai pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott Jakarta pada 17 juli silam. Jika itu benar, ia yakin anaknya dipengaruhi orang hingga nekat melakukan tindakan tersebut.


Zulkifli Aroni yang sedang menjalani penahanan di Lembaga Masyarakat Paledang mengaku sangat terkejut saat mengetahui anaknya disebut-sebut terlibat aksi pengeboman. Selama ini, Dani dikenal berperilaku baik dan sopan. Ia juga taat beribadah.


Pekerjaan Dani sebelumnya adalah sebagai penjaga masjid An-Nuzur di Perumahan Telaga Kahuripan, Bogor, Jawa Barat. Zulkifli yakin Dani dipengaruhi orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga nekat melakukan tindakan pengeboman.


Zulkifli yang pernah menjadi anggota satpam di Perumahan Telaga Kahuripan tidak kuasa menahan tangis ketika mengingat perkataan Dani kepadanya agar rajin salat. Ia mengaku hubungannya dengan Dani cukup harmonis, meski kini dirinya mendekam di Lapas Paledang karena tindakan kriminal.


Dani disebut-sebut polisi sebagai pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott 17 Juli silam. Remaja berusia 17 tahun yang baru lulus SMA tanun 2009 ini dikenal tetangga sebagai anak yang baik.(DSY)

sumber: Metro TV

Densus 88 Polri Sudah Miliki DNA Anak Noordin

Kuala Lumpur, (tvOne)
Dubes RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar mengatakan, Densus 88 telah mengambil DNA anak Noordin M Top belum lama ini, sehingga Polri akan mudah mengidentifikasi apakah mayat teroris di Temanggung itu memang Noordin M Top atau bukan.


"Apa yang dinyatakan kepala polisi Malaysia Musa Hasan untuk membantu Polri dalam identifikasi mayat Noordin M Top adalah suatu bentuk kerja sama dan keakraban antara kepolisian Malaysia-Indonesia," katanya.


Da`i Bachtiat mengatakan hal itu ketika menyaksikan pertandingan sepak bola dalam rangka memperebutkan Dubes Cup, di Damansara, Selangor, Malaysia, Minggu sore.


Namun untuk identifikasi melalui DNA, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri sudah melakukannya dan belum lama ini mereka datang ke Malaysia untuk mengambil sampel DNA anak Noordin M Top.


Tapi upaya lain mungkin bisa ditempuh dengan cara mendatangkan keluarganya, apakah istri, anak atau saudara kandung ke Jakarta untuk memastikan lagi bahwa mayat itu memang Noordin M Top atau bukan, katanya.


Dengan tawaran kepolisian Malaysia, Polri bisa mengajukan agar keluarga Noordin M Top datang ke Jakarta untuk memastikan jenazah itu yang difasilitasi kepolisian Malaysia, kata mantan Kapolri itu.


"Atau kepolisian Malaysia punya sidik jari M Top itu juga bisa membantu dan dimanfaatkan tawaran kepolisian Malaysia," tambah Dubes.


Dubes Da`i mengatakan hal itu terkait dengan penawaran Kepala Polisi Malaysia Musa Hasan untuk membantu identifikasi mayat Noordin M Top. Menurut dia, tawaran itu harus dimanfaatkan oleh Polri.(ANT)

sumber: TV One

09 August 2009

Daging Tikus Santapan Populer di Malawi


VIVAnews - Daging tikus merupakan santapan populer di Malawi. Di pasar-pasar Malawi, maupun di kios-kios pinggir jalan, tikus yang sudah dimasak, digoreng kering dan diberi garam, mudah ditemui.



Tikus-tikus yang dikonsumsi adalah jenis tikus ladang. Mereka diburu di ladang jagung pasca panen. Biasanya mereka ditemukan dalam keadaan gemuk karena hewan mamalia ini mengonsumsi butiran jagung, buah, dan serangga.

Spesies tikus yang paling banyak dikonsumsi dalam istilah lokal disebut Kapuku. Kapuku berwarna kelabu dan memiliki ekor lebih pendek dibanding tikus pada umumnya.


Anak-anak muda pemburu tikus lincah menangkap hewan kecil ini. Namun, penduduk lokal juga memiliki jebakan-jebakan inovatif. Salah satu metodenya adalah dengan menggali lubang dan meletakkan pot tanah liat berisi air ke dalam lubang tersebut.

Mulut pot diolesi sekam jagung. Saat calon korban membaui dan mulai memakan sekam itu, mereka akan jatuh ke dalam pot dan tenggelam.


Negara berpenduduk 12 juta jiwa tersebut merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Negara di Afrika Selatan ini rawan wabah penyakit dan kelaparan. Keadaan makin sulit karena bencana kekeringan dan gagal panen selalu datang secara periodik.


sumber: vivanews.com

Video terkait kebiasaan memakan tikus

Film SANG PEMIMPI Bakal Membuka JIFFest Ke-11


Kapanlagi.com - Jakarta International Film Festival (JIFFest) ke-11 yang berlangsung pada 4-12 Desember 2009, akan dibuka dengan film karya Riri Riza, yakni SANG PEMIMPI.

"Edisi ke-11 festival film internasional terbesar di Asia Tenggara dibuka dengan Sang Pemimpi," kata Direktur JIFFest, Roisamri di Jakarta, Kamis (25/6).

SANG PEMIMPI merupakan film kedua dari tetralogi novel LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata yang juga merupakan lanjutan dari film LASKAR PELANGI.





"Pemilihan film-film Riri Riza dan Mira untuk hadir di JIFFest pun sesuai dengan misi JIFFest untuk menghadirkan film-film Indonesia yang berkualitas, mempunyai cerita yang berakar dari kehidupan Indonesia dan layak dihadirkan di panggung film internasional," katanya.

Duet sutradara dan produser Riri Riza dan Mira Lesmana yang kembali memproduksi SANG PEMIMPI itu, juga pernah menghadirkan film pendek DRUPADI, diputar khusus pada JIFFest tahun lalu.


"Film LASKAR PELANGI sendiri, masih menjadi film terlaris di Indonesia sepanjang masa dengan jumlah lima juta penonton, juga diputar di JIFFest tahun lalu dalam dua kategori," kata dia.


"Kedua kategori itu adalah sebagai salah satu dari sepuluh film terpilih dalam kompetisi film cerita panjang Indonesia dan film nomor satu dalam program sepuluh tahun Kebangkitan Film yang memutar sepuluh film Indonesia terlaris selama sepuluh tahun terakhir," kata Roisamri.


Selama sepuluh tahun terakhir, sejalan dengan pelaksanaan JIFFest jumlah film Indonesia terus meningkat, tahun ini saja sekitar 90 film Indonesia yang akan dirilis di bioskop.


"Jauh sekali dibandingkan dengan sepuluh tahun yang lalu, yang hanya sekitar lima film Indonesia per tahun dan sudah saatnya film Indonesia mendapat tempat paling utama di festival ini," imbuh Roisamri.

Selain itu, kualitas film Indonesia juga terus membaik, pengakuan dunia internasional terhadap film Indonesia semakin terlihat dengan masuknya film-film Indonesia seperti LASKAR PELANGI, GENERASI BIRU, PERTARUHAN di festival-festival film premier di antaranya adalah Berlinale.


"Bukan tidak mungkin dalam satu dua tahun ini, akan ada sesi khusus film Indonesia atau film Indonesia masuk di kompetisi utama di festival-festival film besar," kata Roisamri.


Pada tahun ini, selain pemutaran SANG PEMIMPI, JIFFest masih tetap akan menghadirkan pemutaran sekitar 150 judul film dalam dan luar negeri, berikut sesi workshop, master class dan seminar. (kpl/bun).


sumber: kapanlagi.com


Film Sang Pemimpi Tayang 17 Desember


JAKARTA -- Produser film dari Miles Production, Mira Lesmana di Jakarta, Rabu, mengungkapkan film "Sang Pemimpi" yang merupakan kelanjutan film sukses "Laskar Pelangi" siap diputar pada 17 Desember tahun ini. "Semoga jika tidak ada halangan film 'Sang Pemimpi' akan ditayangkan di bioskop di Indonesia mulai 17 Desember," katanya di Jakarta, Rabu.


Mira mengungkapkan sebagai tahap awal, Riri Riza yang menjadi sutradara film ini tengah berada di Belitung untuk melakukan proses kasting pemain. Produksi filmnya menurut Mira akan mulai dilaksanakan pada akhir Juni mendatang.



"Sementara proses produksi 'Sang Pemimpi' berjalan, untuk film selanjutnya yakni 'Edensor' sekarang sudah mulai masuk ke tahap penulisan (skenario, red)," ujanrya.


Sang Pemimpi adalah novel kedua karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada bulan Juli tahun 2006. Dalam novel ini Andrea mengeksplorasi hubungan persahabatan dan persaudaraan antara Ikal dan Arai.Sang Pemimpi merupakan buku kedua dari Tetralogi Laskar Pelangi. Buku berikutnya adalah Edensor dan Maryamah Karpov. Setelah sukses di novel, kisah Ikal dan Arai juga akan kembali diadaptasi ke layar lebar untuk mengikuti sukses film "Laskar Pelangi".



Film "Laskar Pelangi" sendiri yang diadaptasi dari novel perdana Andrea telah mencatatkan sukses besar pada akhir 2008 dengan jumlah penonton mencapai lebih dari empat juta orang. Mira menambahkan dalam film "Sang Pemimpi" penonton akan mendapatkan suguhan yang berbeda dibandingkan "Laskar Pelangi". Perbedaan ini juga menyangkut perjalanan hidup si Ikal yang mulai beranjak remaja. "Segmennya juga beda dan menyempit karena Ikal dan Arai sudah menginjak remaja, ceritanya tentu saja bukan seperti ketika Ikal masih anak-anak, tapi lebih ke kisah remaja," katanya.



Disinggung soal waktu syuting yang bertepatan dengan kampanye Presiden, Mira mengaku akan mengosongkan jadwal syuting pada hari Pemilu Presiden dilaksanakan. "Kita kan bisa 'break' sebentar pada saat semua orang harus ke TPS, setelah itu kan syuting bisa dilanjutkan lagi. Pokoknya syuting tidak boleh mengganggu kita ikut Pilpres, kita kan punya hak pilih dan harus digunakan dengan baik kan," demikian ujarnya. ant/kpo.


sumber: Republika



Jakarta bomb suspect 'not killed'


Police sources have told Al Jazeera that tests on a body recovered after a shootout in Indonesia are likely to confirm that it is not that of the main suspect wanted for hotel bombings in Jakarta.


At least one body was brought out of a house in Central Java after a 17-hour police siege, but the sources said on Sunday that the dead man was an associate of Noordin Mohammed Top rather than the man himself.


DNA tests are being carried out in Jakarta to confirm the identity of the body.


"It takes three days to do a DNA test and the body was delivered yesterday for checks," Dino Djalal, an adviser to Susilo Bambang Yudhoyono, the president, said.


"The body was obviously a terrorist, it is just a question of whether or not it was Noordin Top or not.


"Even if it was not Noordin Top it is an achievement on the part of the police to raid that house where they found explosives and militants."


One of Noordin's wives and children were travelling to the capital to provide samples, Dynno Chressbon, another government adviser, said.


Scepticism

Chressbon also expressed secpticism that Noordin had been killed.


"I indeed doubt that the victim is the suspected terrorist Noordin Top," he said, adding that he would never have allowed himself to be left alone at a hideout.

Police moved in on a house near the village of Beji late on Friday where a man resembling Noordin was said to be hiding, and after heavy fighting it was reported that he had been killed.


Sidney Jones, a consultant for the International Crisis Group, said that police had seemed to have been convinced that Noordin was inside the building during the siege.


"That confidence was quite high up until the time they found the body. Then it became increasingly clear it might not be Noordin after all," she told Al Jazeera from Jakarta.


"There was information coming from two people in the area that Noordin had been at the house and acting on that information this huge operation was undertaken.


"There was reason to believe that he was in the house and they have to be incredibly disappointed if it does not prove to be Noordin."


Noordin is accused of planning July's suicide bomb attacks on the Marriott and Ritz-Carlton hotels in Jakarta that killed at least nine people.

He heads an Islamist splinter group with connections to Jemaah Islamiyah, which is fighting for an Islamic state in southeast Asia.

In a video in 2005, Noordin claimed to be al-Qaeda's representative in Southeast Asia and to be carrying out attacks on Western civilians to avenge Muslim deaths in Afghanistan.

He is also wanted in connection with the deaths of more than 220 people in bomb blasts on the resort island of Bali in 2002 and 2005.

'Bomb plot'


Police said on Saturday that a separate raid had foiled a plot by suspected associates of Noordin to attack the president's home outside Jakarta.

"We have optimised and increased security for him and his family," Sagom Tamboen, a military spokesman, said.

"Based on the police information that there is a cell group that wanted to attack RI-1 [Yudhoyono], then we act according to the
situation."

Two suspected would-be suicide bombers, who were planning a use a lorry packed with explosives, were shot dead by police at their rented house in Bekasi as they tried to resist arrest, police said.


source: english.aljazeera.net

Benarkah Foto yang Beredar Itu Noordin M Top



Beredar foto jenazah 'Noordin M Top'. Kondisinya sangat mengenaskan.


VIVAnews - Pria diduga gembong teroris asal Malaysia, Noordin M Top tewas dalam penyergapan di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu 8 Agustus 2009. Polemik pun muncul, benarkan pria yang tewas di kamar mandi itu adalah Noordin M Top?


Saat muncul ketidakpastian, VIVAnews, Sabtu, 8 Juli 2009, menerima kiriman foto yang diklaim oleh pengirim sebagai kepala teroris “Noordin M Top”. Foto dengan badan tidak utuh, posisi setengah badan dengan kepala hancur sama sekali tidak ada kemiripan dengan foto dan sketsa Noordin M Top yang selama ini beredar di berbagai tempat.



Dalam foto tersebut, setengah kepala hancur mulai jidat ke belakang. Wajah dengan kulit bersih, kepala agak lonjong, mengenakan pakaian warna biru. Di leher tampak mengenakan kalung warna biru. Bagian leher jenjang, tidak segemuk leher Noordin yang tampak di foto dan sketsa yang beredar.


Foto tersebut beredar dikalangan terbatas, namun tidak ada yang berani memastikan apakah foto tersebut korban tewas saat penggerebekan di Temanggung atau foto hasil kreasi orang usil.


Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menolak memastikan teroris yang dibekuk di Beji, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu, 8 Agustus 2009, adalah gembong teroris Noordin M Top. Kapolri berkilah masih akan menunggu hasil tes DNA.


Kabar ini membuat berbagai kalangan yang sebelumnya yakin penghuni rumah tersebut Noordin mulai ragu. Apalagi tidak ada bukti-bukti yang menguatkan seseorang yang diserang di dalam rumah adalah Noordin M Top. Baik lilitan bom di badan, senjata-senjata dari dalam rumah hingga jumlah orang didalam rumah yang menyusut. Awalnya dikabarkan empat orang, ternyata satu orang.


Saat ini, jenazah yang diduga Noordin M Top berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazah itu sedang dalam proses identifikasi.

sumber: Vivanews

Bagi yang mau lihat fotonya silahkan lihat disini
Foto sengaja tidak ditampilkan disini karena terlihat sadis.


(Video) Kronologi Penyergapan rumah yang diduga ada Noordin M Top


Polisi menggerebek dua rumah yang diduga kuat sebagai tempat berkumpulnya teroris. Bahkan rumah di Temanggung diduga kuat dihuni oleh buronan nomor satu, Noordin M Top.


Untuk mengetahui lokasi-lokasi yang diduga dihuni teroris, polisi sudah melakukan pengecekan sejak peristiwa peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton pada 17 Juli 2009.


Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan pengusutan sudah dimulai pada 17 Juli. "Sejak 17 Juli kami sudah menemukan bukti-bukti awal tentang siapa pelakunya. Sehingga kami sudah mendesign untuk melakukan upaya pengejaran, penangkapan, dan penindakan," ujar Bambang Hendarso di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2009.


Pada 1 Agustus, lanjut Bambang Hendarso, polisi sudah mengetahui ada markas teroris di Mampang. Hal ini diketahui setelah polisi mengamankan dua sopir taxi Blue Bird yang mengantarkan dua pelaku pemboman di JW Marriott dan Ritz Carlton. "Kedua pengemudi tersebut sudah kami periksa serta taxinya kami sita," ujarnya.


Kemudian pada 3 Agustus, polisi berhasil mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri. Diketahui pelaku bom bunuh diri di Marriott bernama Dani Dwi Permana (18) yang direkrut di Bogor. Dan pengebom di Ritz bernama Nana Mulyana asal Pandeglang. "Hal ini sengaja tidak kami publish lebih awal agar penyelidikan bisa terus berjalan," jelasnya.


5 Agustus, polisi mengetahui pelaku Amir Ibrahim pernah bekerja di Hotel Gran Melia. Amir ditugaskan untuk merekrut pelaku bom bunuh diri. Amir juga diketahui sebagai pemesan kamar 1808 di Marriott. "Kami juga menangkap Yayan di Jakarta Utara yang juga siap direkrut untuk melakukan bom bunuh diri berikutnya," jelasnya.


Tak lama, polisi juga menemukan sebuah rumah yang disebut-sebut sebagai safehouse. Rumah itu berada di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. "Itu adalah safehouse Noordin M Top setelah pengeboman 17 Juli," ujarnya.


Bambang Hendarso menjelaskan, berdasarkan pengakuan Amir Ibrahim, diketahui Noordin M Top merencanakan peledakan selanjutnya. Yakni di kediaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor. Jarak antara Jatiasih dengan kediaman SBY hanya sekitar 12 menit.


"Setelah penggerebekan di Jatiasih, terungkap ada perangkat bom bunuh diri dengan menggunakan kendaraan. Pengeboman ini direncanakan dilakukan setelah 17 Agustus," jelasnya.


7 Agustus, polisi menggerebek rumah di Temanggung. Polisi menewaskan orang yang diduga sebagai Noordin M Top dalam penyerangan yang berakhir pada siang tadi.(VIVAnews.com).

sumber: TV One

Video Kronologi Penyerbuan Rumah di Kedu Temanggung, Jawa Tengah



Hamas organises mass wedding in Gaza - On 2nd August 2009


In a mass wedding organised by Hamas, 450 young couples got married in the Gaza Strip.


Hamas financed the celebrations, which included both Hamas supporters and couples from other Palestinian factions.


Al Jazeera's Ayman Mohyeldin explains how the event represented a rare display of Palestinian unity.

source:
english.aljazeera.net


08 August 2009

Who was Noordin M Top ?


Noordin Mohammed Top, who is widely reported to have been killed in a shootout with police in Indonesia's Central Java region, was one of Asia's most wanted men.


The Malaysian national was believed to have been a key figure in Jemaah Islamiyah,
which is fighting for for an Islamic state in southeast Asia, acting as a recruiter, strategist and financier for the group.


Noordin split from the group in 2003 and set up Tanzim Qaedat al-Jihad - or Organisation for the Base of Jihad - amid apparent differences over his policy of targeting civilians.


Indonesian security forces stepped up their hunt for the former accountant and maths teacher after he was identified as the principle suspect in twin hotel bombings that killed nine people in Jakarta, the Indonesia capital, in July.




After the attacks a message, purportedly from a group claiming to be "Al-Qaeda in Indonesia" and apparently signed by Noordin, claimed to have carried out the attacks.


Noordin had previously claimed to be al-Qaeda's representative in southeast Asia.

'Money man'


The 40-year-old Noordin was born in Johor, southern Malaysia, and completed a bachelor of science at the University of Technology, Malaysia in 1991.


In 2001, he fled to Indonesia with Azahari Husin, a Jemaah Islamiyah bombmaker, after the government in Kuala Lumpur launched a crackdown on Islamist fighters.


Intelligence officials say that on arriving in the country they began to recruit young Indonesians, some of them from Islamic boarding schools, for attacks they were planning to carry out.


Local newspapers decribed Noordin as the "Money Man" and Azahari as the "Demolition Man".


The two men were accused of planning the attacks on the JW Marriot hotel in Jakarta in 2003, which killed 12 people, the 2004 bombing on the Australian embassy, which killed at least nine, and the Bali bombings in 2005, which left more than 200 dead.


Indonesian troops from the elite Detachment 88 - the same force that apparently eventually tracked down Noordin - cornered Azahari, an engineer and former university lecturer, at a house in East Java in November 2005.


The father of two was killed, either by a police bullet or by a bomb set off by an accomplice.


Close network


However, Noordin remained at large, leading some Javanese to suggest that he must have magical powers or charms that protected him.


In 2006, he narrowly escaped a raid in Central Java in which two other fighters were killed.


Then shortly after July's attack in Jakarta, a woman believed to be Noordin's wife was arrested.


She told police that she thought her husband was a kind man who spent long periods away on business as the publicity agent for an Islamic school.


Police put his ability to remain elusive down to his reluctance to use mobile phones and his ability to rely on a close network of sympathisers who would act as couriers and keep his location secret.


Ken Conboy, a security consultant at Risk Management Advisory and author of several books on Indonesian security issues, said that Noordin's ability to recruit suicide bombers was key to his cell's success.


"He was able to get these usually village boys and convince them often in just matter of days to give their lives," he said.


"Now that he's gone out of that role, that's a big blow to what's left of that organisation ... now they're going to connect the dots and get everybody that was part of the network."

source: english.aljazeera.net

Jakarta hotel bomb suspect 'killed'



Indonesian police have shot dead a man in Central Java suspected to be the fugitive behind two hotel bombings in the capital, Jakarta, last month, police sources said.


Explosives and heavy gunfire were heard early on Saturday as police moved in on the remote building near the village of Beji where Noordin Mohammed Top was believed to be hiding with a number of accomplices.


Smoke billowed out of holes in the roof of the house as police laid siege to it for 17 hours.



Witnesses said that at least two body bags were removed from the house shortly after the shooting had ended. They were reportedly being taken to Jakarta where tests would be carried to confirm the identity of the dead.


Heavy fighting



"In the last few hours we saw an increase in violence at the house; a lot of shooting; a lot of explosions, so it was really hard to imagine that there was someone still alive in the house," Step Vaessen, Al Jazeera's correspondent in Jakata, said.


"Five police officers went inside the house - we heard shots from inside the house - and then they came out in a very cheerful mood, giving each other high-fives, showing that the whole thing was finished."


Police reportedly surrounded the house at 4pm (09:00GMT) on Friday after arresting two people at a nearby market who were said to be relatives of the tenant of the property.

Sidney Jones of the International Crisis Group said that Noordin's apparent death followed the arrest of another key suspect shortly before the Jakarta bombings.


"There was a man arrested in late June that I think must have been part of the original plotters and was certainly part of his network," she told Al Jazeera from Jakarta.


"From his information and some of the leads gathered after the hotel bombings they must have had enough to trace Noordin to where he was hiding.


"Now its a case of rounding up other people in the network and what we don't know is whether we are dealing with 20, 40 or 50 people."



'Significant coup'


Noordin is the Malaysian-born head of an Islamist splinter group with connections to Jemaah Islamiyah, a group fighting for an Islamic state in southeast Asia.


Karim Raslan, an Indonesian political commentator, told Al Jazeera that the killing of Noording would be a "very significant coup".


"However, I think that many people will still be concerned as to the extent to which Noordin Top has actually managed to move his group throughout southeast Asia," he said.


As well as having been blamed for the Jakarta attacks, Noordin is believed to have played a major role in four other bombings in Indonesia since 2002, including the nightclub bombings on the resort island of Bali that year that killed 202 people.


In a video in 2005, the Malaysian citizen claimed to be al-Qaeda's representative in Southeast Asia and to be carrying out attacks on Western civilians to avenge Muslim deaths in Afghanistan.


'Bomb plot'


Also on Saturday, Indonesian police killed two suspected Islamic fighters and seized up to 500kg of bomb-making material after a raid on a house in Bekasi, near Jakarta, police said.


Bambang Hendarso Danuri, the national police chief, said that the raid was linked to the operation in Central Java and targeted a "cell of NMT," referring to Noordin.


Police said two other suspects were killed in a raid on a house in Bekasi near Jakarta [AFP]
"We had to shoot them because at the time of the raid they had hand-held bombs that were about to be thrown at the police," he said.

"They were would-be bridegrooms [suicide bombers] with special targets for attacks to be carried out two weeks from now."




Al Jazeera's Step Vaessen said: "Two bombs have been found, which, according to police sources, were going to be used to bomb the president's house not far from where they were found."


Nanan Soekarna, the national police spokesman, identified the two suicide bombers as a 19 year-old man and 28 year-old man who carried out deadly attacks on the Jakarta hotels last month.


The July 17 attacks on the Marriott and Ritz-Carlton hotels killed nine people and wounded 53 others, including Indonesians and foreigners.


The bombings broke a four-year lull during which there had been no major attacks.


source: english.aljazeera.net








Al Chaidar: Saya Ragu Noordin Tewas

Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat intelijen, Al Chaidar, tidak percaya gembong teroris Noordin M Top tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (8/8). Alasannya, ada banyak kejanggalan yang terekspose, baik dalam penyergapan d Temanggung maupun penangkapan kaki tangan Noordin di Bekasi, Jawa Barat.


"Saya tidak begitu yakin itu Noordin," kata Al Chaidar. Dari pola-pola sebelumnya, biasanya Noordin tidak sendirian. Noordin juga selalu membawa bom rompi. Ia menduga, jenazah yang disebut-sebut Noordin itu adalah Amir Abdullah atau orang-orang lain yang ditangkap.


Amir Abdullah adalah anak buah Noordin. Menurut polisi, bersama dua tersangka lain Amir ditangkap dalam penggerebekkan di Jatiasih, Bekasi. Al Chaidar menduga, lantaran Amir tidak bisa ditekan untuk menunjukkan di mana Noordin ia dikorbankan. "Tujuannya agar ada perkembangan (pengejaran terhadap Noordin)," kata Al Chaidar.


Menurut Al-Chaidar, sudah dua kali keberadaan Noordin diendus aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror berada di Temanggung. "Rasanya tidak mungkin bagi Noordin ke tempat yang sama," kata Al Chaidar. Makanya, Al Chaidar meminta ada verifikasi dari dalam anggota internal teroris sendiri. Ia sendiri mendapatkan kabar bahwa jenazah itu bukan Noordin.


Jika benar jenazah tersebut bukan Noordin, kata Al Chaidar, ini akan memperburuk citra kepolisian. Apalagi jika sewaktu-waktu Noordin membuat pernyataan bahwa ia masih hidup.


Kejanggalan lain, kata Al Chaidar, bukan sebuah kebiasaan seorang mujahid sekaliber Noordin berteriak dari dalam rumah yang dikepung mengakui identitasnya. Memang sempat beredar informasi, saat dikepung polisi sempat bertanya siapa yang ada di dalam rumah Mohzahri. Saat ini muncul jawaban, "Saya Noordin M Top."


Buat Al Chaidar, yang paling penting untuk ditunggu adalah hasil pemeriksaa DNA maupun ciri lain jenazah. Menurutnya, Nasir Abbas, bekas anggota Jamaah Islamiyah, bisa dimintai bantuan melakukan verifikasi benarkah jenazah itu Noordin. Karena Nasir cukup kenal dengan Noordin.


Ikhwal lokasi penggerebekan di Bekasi, kata Al Chaidar, sebetulnya sudah pernah diendus tahun 2003. Saat itu ternyata tidak ditemukan apa-apa kecuali VCD berisi tentang jihad. Jika dalam penangakapan hari ini ditemukan 600 kg bahan peledak, Al Chaidar percaya Noordin dan kaki tangannya akan melakukan serangan dalam beberapa hari ke depan. "Tapi bisa juga ada kemungkinan lain, itu set up polisi," kata Al Chaidar.(DOR).

sumber: metrotvnews.com


Petualangan Noordin M Top Berakhir di Kamar Mandi


Temanggung, (tvOne)

Tidak mudah melumpuhkan gembong teroris nomor satu di Indonesia Noordin M Top. Teroris asal Malaysia yang dikenal paling berpengaruh dalam indoktrinasi ini terendus Densus 88 Mabes Polri di rumah Mozahry, warga Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung. Dibutuhkan waktu 17 jam sampai akhirnya teroris kakap itu tewas.


Polisi melakukan pengepungan sejak pukul 16.00 WIB, Jumat 7 Agustus 2009. Semalam suntuk, polisi melakukan pengepungan dan baru pada pukul 09.55 WIB, Sabtu 8 Agustus 2009, polisi menggerebek persembunyian terakhir Noordin.


Posisi terakhir Noordin M Top sendirian di rumah tersebut. Menjelang penyerbuan, polisi berkali-kali melakukan tembakan ke arah rumah dan meminta kepada orang yang berada di dalam rumah untuk menyerahkan diri. Namun, tidak kunjung menyerah dan akhirnya diserbu.


Noordin sempat terkena tembakan petugas dan bersembunyi di dalam kamar mandi yang berada di belakang rumah tersebut. Saat petugas menanyakan siapa orang yang di dalam, dari kamar mandi tersengar sahutan, "Nama saya Noordin M Top."


Polisi kembali meminta yang bersangkutan menyerah. Rentetan tembakan, kembali terdengar. Setelah itu, petugas meledakkan enam bom berdaya ledak rendah yang dibawa robot di berbagai sisi untuk menjebol rumah tersebut. Aparat kemudian menyerbu masuk dan tidak ada perlawanan. Noordin ditemukan tewas dan berakhirlah drama 17 jam penggerebekan Noordin.


Penggerebekan rumah tersebut bermula dari penangkapan dua orang kakak beradik bernama Indra (35) dan Aris (38) di Pasar Parakan Temanggung, Jawa Tengah. Keduanya adalah sepupu Tatag, yang juga ditangkap Densus 88 Mabes Polri 3 tahun lalu.


Mereka bekerja di bengkel sepeda. Indra tinggal di rumah Mohzahri yang pensiunan guru, sedangkan Aris di rumah lainnya di kelurahan yang sama.


Setelah menangkap kedua orang ini, petugas langsung bergerak ke Desa Beji dan mengepung rumah milik Mohzary. Noordin berada di dalam rumah tersebut sempat melakukan perlawanan, sehingga terjadi baku tembak.(VIVAnews.com).

sumber: TV One




Noordin Tak Menyerah Hingga Tewas


Temanggung, (tvOne)

Sekitar 17 jam Densus 88 mengepung rumah persembunyian Noordin M Top. Teroris kakap ini pun akhirnya tewas setelah dibombardir tembakan dan bom. Yang menarik, meski dalam kondisi terjepit, sampai akhir hayatnya warga Malaysia ini tidak bersedia menyerahkan diri.


Noordin memilih tewas di tempat pertahanan terakhirnya, kamar mandi rumah milik pensiunan guru, Mohzari, yang berlokasi di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Polisi memastikan murid kesayangan Dr Azahari ini tewas pada pukul 09.57 WIB.


Saat dikepung sejak pukul 16.00 WIB, Jumat 7 Agustus 2009 hingga pukul 07.00 WIB, Sabtu 8 Agustus 2009, Noordin yang seorang diri di rumah itu masih melakukan perlawanan. Dia masih bisa membalas serangan yang dilancarkan Densus.


Pukul 08.12 WIB, polisi masih memberikan peringatan kepada Noordin. "Kepada yang ada di dalam harap keluar dan menyerah," teriak petugas. Namun teriakan petugas tidak direspons Noordin. Meski tidak ada sahutan, polisi tetap waspada karean dikhawatirkan hal itu hanya tipu muslihat Noordin.


Polisi menduga Noordin membawa bom. Selama ini Noordin memang terbiasa mengenakan rompi yang berisi bahan peledak. Perhitungan polisi tepat, sekitar lima menit kemudian, pukul 08.17 WIB, dari arah kamar mandi terdengar rintihan kesakitan di dalam kamar mandi. Polisi kemudian memfokuskan perhatian pada bagian kamar mandi ini. Seluruh moncong senjata diarahkan ke titik ini.


Pukul 08.24 WIB, dari laporan tvOne, polisi kembali meminta Noordin menyerah, tapi tidak ada tanda-tanda gembong teroris ini akan menyerah. Berondongan kembali terjadi, hanya selang beberapa detik, peluru kembali dimuntahkan.


Tiga menit kemudian, petugas meminta orang yang berada di kamar mandi menyebutkan namanya. "Siapa yang ada di dalam," teriak petugas. Dari dalam terdengar pengakuan sahutan, "Noordin." Meski begitu Noordin juga tidak menyatakan menyerahkan diri.


Untuk melumpuhkan Noordin, polisi akhirnya menyiapkan bom berdaya ledak rendah yang kelima. Namun Noordin belum juga menyarah. Polisi kemudian memberondongkan tembakan. Pukul 09.37 WIB, polisi berhasil masuk ke dalam rumah dan kembali memuntahkan peluru. Saat itu sudah tidak terdengar suara dan perlawanan lagi, Noordin dipastikan tewas pukul 09.57 WIB.(VIVAnews.com).

sumber: TV One




Police to bring remains of Noordin to Jakarta


Police will bring the remains of most wanted terror suspect Noordin M. Top to Jakarta for identification purposes after killing him during a raid in Beji village, Temanggung, Central Java, TVone reported Saturday.


The TV station reported live from the raid location that police brought a suitcase from a house where Noordin was killed.


An ambulance, earlier stood by in front of the house, has left the location, while several police officers brought a body bag out of the house.


Local people who have witnessed the raid since Friday evening, moved closer to the house after police removed their yellow lines.


Police have arrested the owner of the house used as Noordin’s hideout, TVone reported.


source: The Jakarta Post, TV One







No police officers injured in raid


No police officers were injured during a raid in a house in Temanggung, Central Java, used as the hideout of most wanted terror suspect Noordin M. Top, TVone reported Saturday.


The TV station also showed that National Police Chief Gen. Bambang Hendarso Danuri visited the raid location.


Police believed they have killed most wanted terrorist Noordin M. Top during the two-day raid, but further identification tests will be carried out in Jakarta.


Noordin is suspected in all of major terrorist attacks in the country since 2002, including blasts on Bali in 2002 that killed 202 people, and the last bombing against JW Marriott and Ritz Carlton hotels in Jakarta.


source: The Jakarta Post


Pastikan Jenazah Noordin, Polisi Lakukan Tes DNA


JAKARTA - Kabid Penerangan Umum Mabes Polri Kombes I Ketut Untung Yoga menyatakan jenazah korban tewas penggerebekan Densus 88 di Temanggung, Jawa Tengah, akan dibawa ke RS Polri Soekanto Kramat Jati, Sabtu ini.


"Iya benar, korban tewas akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati," kata Untung Yoga saat dihubungi okezone, Sabtu (8/8/2009).


Saat ditanya apakah jenazah Noordin akan dibawa ke Halim, Untung mengatakan belum bisa dipastikan jenazah itu adalah Noordin. Oleh karena itu akan dipastikan melalui tes DNA.


"Justeru dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk memastikan apakah jenazah itu Noordin atau bukan," terangnya.


Dia menambahkan polisi sudah memiliki sample DNA pembanding dari Malaysia.


Namun Untung belum bisa memastikan pukul berapa jenazah tiba di Halim. Jenazah akan diberangkatkan dari Yogyakarta.
(ton).
sumber: okezone.com








Drama Penyergapan Noordin M Top Menyihir Warga Seluruh Indonesia (Video)

Sejumlah ruas jalan di berbagai kota tampak sedikit lengang, saat-saat stasiun televisi (antara lain tvOne) melakukan siaran langsung penyergapan Noordin M. Top, di sebuah rumah d Desa Beji, Kedu, Temanggung.


Drama penyeragapan itu memang cukup menegangkan, dan berlangsung sejak Kamis malam. Puncaknya Sabtu pagi, dimana Noordin M Top berhasil dilimpuhkan oleh Tim Densus 88 Anti Teror. Umumnya masyarakat penasaran dan ikut diliputi ketegangan, sehingga mereka enggan beranjak dari layar televisi berita.


Sejumlaj jalanan di berbagai kota pun agak lengang. Puluhan juta warga Indonesia, bahkan luar negeri, menyaksikan detik-detik penyergapan gembong teroris itu. Suasananya mencekam, mirip menyaksikan sebuah adegan film.


Di Makassar, Gorontalo, Padang, Palembang, Medan, Jakarta, Bandung, Yogya, Semarang, Surabaya, dan lain-lain warga lebih banyak berdiam diri di rumah. "Sedari tadi saya terus menggonta-ganti saluran televisi yang menyiarkan langsung berita itu, penasaran memang, betul nggak yang tewas itu adalah Nurdin," Kata Zainal, warga Kelurahan Heledulaa Selatan, Kota Gorontalo.


Hal serupa juga dikemukakan, Herman, warga kelurahan Tanggidaaa, Kota Gorontalo,
"Saya penasaran seperti apa bentuk Nurdin ketika tewas, sayangnya hal ini belum bisa ditayangkan oleh televisi," kata Herman, yang mengaku terus memantau berita itu, sejak semalam.


Dia berharap, yang tewas itu adalah benar-benar Noordin M. Top, gembong teroris yang selama ini mengacaukan kehidupan bagsa indonesia, dengan serangkaian aksi peledakan bom itu. "Saya salut pada Polisi kita, mereka layak mendapat penghargaan," ujar Sudiro, warga Minomartani, Sleman, Yogyakarta.


sumber:
TV One










Penggerebekan di Bekasi, 2 Orang Tewas Tertembak (Video)

Jakarta - Tim Densus 88 Mabes Polri menggerebek sebuah rumah di Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Dua orang yang menghuni rumah tersebut dikabarkan tewas tertembak.


Rumah tersebut terletak di Perumahan Puri Nusapala. Polisi melakukan penggerebekan pada Jumat malam hingga Sabtu, (8/8/2009) dini hari.


Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri (BHD) berada di lokasi dan akan menggelar jumpa pers terkait penggerebekan tersebut.


Informasi yang diperoleh detikcom, dua orang yang diduga teroris tewas tertembus peluru petugas. Polisi juga menemukan granat dan bom aktif.


Granat dan bom aktif itu saat ini sudah diamankan Tim Jihandak. Bom tersebut mirip dengan bom buatan kelompok Noordin Moh Top. (irw/gah)


sumber: detik.com



Police hunt Jakarta bomb suspect


Indonesian police hunting Noordin Mohammed Top, the man wanted in connection with the recent bombing of two luxury hotels in Jakarta, have been involved in a gun battle in Central Java.

Local media reported the incident was ongoing on Friday, with local sources telling Al Jazeera that Noordin was likely in the village where the shooting was taking place.


Nanan Soekarna, the national police spokesman, said police were involved in a shooting incident with suspected Islamic fighters at a house outside the village of Temanggung.


"There was shooting between the special detachment team and the people inside the house," Soekarna said, referring to an elite police unit involved in the shooting.


Indonesia's TV One quoted an officer as saying the man who rented the house in question resembled Noordin.



Police raid


It was earlier reported, though without official confirmation, that Noordin had been arrested.


Al Jazeera's Steph Vaessen, reporting from Jakarta, said the gun battle was still going on after dark on Friday.



"Police are using spotlights on the house where four people are hiding. Local media is reporting that it is 80 per cent sure one of the men in there is Noordin Top but the police is still denying it.

"It is unclear if anyone has been hurt or killed."


Noordin is one of two people suspected of being involved in the blasts at the Marriott and Ritz-Carlton hotels in the Indonesian capital last month.


Nine people were killed and more than 50 others injured in the blasts on July 17.


Jakarta blasts


While Noordin has not been officially named as being behind the Jakarta bombings, officials and analysts have made clear he is the chief suspect.


Vaessen said: "It's still not confirmed that he was actually connected to the latest bombings at the Marriott and Ritz-Carlton Hotel but ... according to terror experts, there's only one man in Indonesia who's capable of doing it


Noordin was a key member of Jemaah Islamiyah (JI), an al-Qaeda-linked group that wants to establish an Islamic state across Southeast Asia.


But his group broke away from JI after an alleged falling-out with the leadership over the targeting of civilians.


JI is blamed, among other attacks, for the 2002 Bali nightclub bombing that killed 202 people.


Noordin is thought to have been behind attacks on the Jakarta Marriott in 2003 and the Australian embassy in 2004, and also on a series of restaurants in Bali in 2005 in which more than 20 people were killed.


source: english.aljazeera.net


BREAKING NEWS - Police threw rocks at suspected militants’ hideout

Anti-terror police forces surrounded a house in Temanggung, Central Java, believed to be the hideout of fugitive terror suspect Noordin M. Top, Saturday early morning.


The police forces initially fired gunshots at the house at Beji village, Kedu sub-district, but no response from inside, and then, they threw rocks at the house from all corners, causing the house’s roof falling.


But still, no one came out from the house.


The police believed Noordin, with one or two of his men were inside the house, which belongs to Muzaeri.


Hundreds of locals flocked to the area and witnessed the police's operation from a distance, from a tobacco plantation nearby.


Police sources said that the police came to the house based on information collected from a number of people they arrested earlier on Friday.


The police arrested Wawan Setiawan at Tanjungsari village, Tlogomulya subdistrict, in Temanggung. Wawan, arrested at about 11 a.m. Friday, is a resident of Pandeglang, Banten.


Later in the day, the police arrested Aris Ma'ruf and Fendi in Kedu subdistrict, also in Temanggung.


Based on the information from those arrested suspects, the police surrounded Muzaeri's house.

souce: The Jakarta Post

BREAKING NEWS - Police exchange gunfire with militants (Video)

Police hunting for an alleged terror leader suspected of masterminding last month's bombings at two Jakarta hotels surrounded a house in central Indonesia on Friday and were exchanging gunfire with militants loyal to him inside, police and a witness said.


Noordin Mohammad Top is suspected in all of Indonesia's major terror attacks, including the suicide bombings at the J.W. Marriott and Ritz-Carlton hotels and blasts on the resort island of Bali in 2002.


Police spokesman Nanan Sukarna said a gunfight was taking place in a village in Temanggung district in central Java. He said "three or four" militants belonging to Noordin's group were believed to be inside.


Sukarna declined to comment on local media reports that Noordin also was in the house.


Noordin is a Malaysian citizen who claimed in a video in 2005 to be al-Qaida's representative in Southeast Asia and to be carrying out attacks on Western civilians to avenge Muslim deaths in Afghanistan.


While Noordin and his associates are believed to have once had links with al-Qaida, it is uncertain whether they still do.


Parwito Raffa, a local journalist in the village, said police surrounded the isolated house and were fighting people inside. He said sporadic gunfire had been continuing for several hours and was becoming more frequent.


Indonesian police were met with booby traps and suicide bombers in at least one other raid on a terrorist hide-out, and were likely to approach the house with extreme caution.


Metro TV reported that police arrested two suspected militants in a nearby town earlier Friday who gave them information that led them to the house.


Indonesian police have arrested more than 200 militants associated with the Jemaah Islamiyah terror network since 2002, including many with ties to Noordin, who they say has narrowly escaped capture several times.


Police have offered a $100,000 reward for information leading to his capture. Experts say Noordin is likely being hidden by a small network of sympathizers who might not agree with his tactics, but nevertheless believe they have a duty to shelter him.


Java, home to more than half of Indonesia's 220 million people, has long been the focus in the hunt for Noordin and his associates.


In November 2005, Azahari bin Husin, a top Jemaah Islamiyah bomb maker, was fatally shot by counterterrorism forces in east Java. Sariyah Jabir, another explosives expert, was killed in April 2006 during a raid on a militant hide-out in central Java.


Noordin and his associates are the chief suspects in last month's hotel attacks, in which two suicide bombers killed seven people, mostly foreigners.


Prosecutors say Noordin orchestrated the 2002 bombings on Bali, an earlier attack on the J.W. Marriott Hotel in 2003, a blast outside the Australian Embassy in 2004, and triple suicide bombings on restaurants in Bali in 2005.


Al-Qaida is believed to have helped fund the first three attacks.


Together, the four strikes killed more than 240 people, many of them Western tourists.

source: The Jakarta Post


Breaking News - Benarkah Noordin M Top Cs Sudah Tertembak?


Temanggung, (tvOne)

Pengepungan terhadap rumah yang dicurigai dihuni oleh Noordin top di Temanggung, masih mencekam.

Menurut pantauan dari tvOne di lokasi, baku tembak sempat berhenti sejenak, namun beberapa menit yang lalu baku tembak berlanjut kembali.


Terjadi antara 5-7 tembakan, yang dibalas oleh polisi. Namun demikian, polisi masih belum berani masuk dan menggerebek rumah tersebut. Polisi menambah penerangan di sekitar rumah yang sedang dikepung.



Di saat yang sama, polisi masih terus menambah jumlah personilnya di lokasi, baik dari Polda Jawa Tengah maupun dari Polres Temanggung, dan menyebar polisi berpakaian resmi maupun berpakaian preman di sekitar bukit-bukit di dekat rumah tersebut.



Sementara tim gegana masih terus mempersiapkan diri, karena diyakini di rumah tersebut terdapat bahan peledak yang sewaktu-waktu siap meledak. Rumah itu sendiri adalah rumah milik Muzahri, seorang petani pensiunan guru berusia 70 tahun.



Menurut pengakuan warga sekitar, Muzahri merupakan tokoh yang kerap memimpin acara Yasinan di kegiatan-kegiatan keagamaan di desanya. Ia adalah ayah dari Tatag, tersangka teroris yang tiga tahun lalu tertangkap Densus 88.



Selain Tatag, Muzahri juga memiliki anak bernama Aris dan Indra yang sudah ditangkap lebih dulu sebelum pengepungan rumah malam ini. Keluarga Muzahri tidak banyak bergaul dengan tetangga-tetangganya. Istri-istri dari keluarga Muzahri menggunakan cadar dan telah memiliki anak-anak.

sumber: tvOne.com


Breaking News - Polisi Tambah Penerangan Lokasi Pengepungan rumah tersangka Teroris di Kedu Temanggung

Temanggung, (tvOne)

Pengepungan terhadap rumah yang dicurigai dihuni oleh Noordin top di Temanggung, masih mencekam.


Menurut pantauan dari tvOne di lokasi, baku tembak sempat berhenti sejenak, namun beberapa menit yang lalu baku tembak berlanjut kembali.


Terjadi antara 5-7 tembakan, yang dibalas oleh polisi. Namun demikian, polisi masih belum berani masuk dan menggerebek rumah tersebut. Polisi menambah penerangan di sekitar rumah yang sedang dikepung.


Di saat yang sama, polisi masih terus menambah jumlah personilnya di lokasi, baik dari Polda Jawa Tengah maupun dari Polres Temanggung, dan menyebar polisi berpakaian resmi maupun berpakaian preman di sekitar bukit-bukit di dekat rumah tersebut.


Sementara tim gegana masih terus mempersiapkan diri, karena diyakini di rumah tersebut terdapat bahan peledak yang sewaktu-waktu siap meledak. Rumah itu sendiri adalah rumah milik Muzahri, seorang petani pensiunan guru berusia 70 tahun.


Menurut pengakuan warga sekitar, Muzahri merupakan tokoh yang kerap memimpin acara Yasinan di kegiatan-kegiatan keagamaan di desanya. Ia adalah ayah dari Tatag, tersangka teroris yang tiga tahun lalu tertangkap Densus 88.


Selain Tatag, Muzahri juga memiliki anak bernama Aris dan Indra yang sudah ditangkap lebih dulu sebelum pengepungan rumah malam ini. Keluarga Muzahri tidak banyak bergaul dengan tetangga-tetangganya. Istri-istri dari keluarga Muzahri menggunakan cadar dan telah memiliki anak-anak.

sumber:
(tvOne.com)



Breaking News - Polisi Belum Berani Masuk Sarang Teroris, Kaca Rumah Pecah


Temanggung - Hingga pukul 00.40 WIB, Sabtu (8/8/2009), Densus 88 Polri masih terus mengepung sebuah rumah yang diduga dihuni sekelompok teroris. Sesekali tembakan masih terdengar, meski makin jarang dibanding 3 jam lalu. Aparat Densus belum berani merangsek ke dalam rumah, karena diduga ada bahan peledak.


Rumah yang digerebek polisi itu adalah rumah Mohzahri (70) yang beralamat di Desa Beji, RT 01/07, Kelurahan Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung. Mohzahri yang merupakan pensiunan guru agama tinggal di tempat itu sejak lima tahun lalu. Anak Mohzahri, Tatag, ditangkap polisi tiga tahun lalu karena tersangkut kasus terorisme.


Saat dikepung oleh polisi, rumah Mohzahri yang berukuran sekitar 7x5 meter itu diduga dihuni antara 3-5 orang. Rumah ini merupakan rumah sederhana, dengan dinding batu bata tanpa plesteran dan hanya ada satu kaca berukuran 50x50 cm di bagian depan. Rumah ini terletak di bawah bukit, sekitar 300 meter dari perkampungan yang padat penduduk.


Pemantauan detikcom dari jarak sekitar 300 meter dari rumah Mohzahri pukul 00.40 WIB, suasana di sekitar rumah itu tampak hening. Suara tembakan sudah sangat jarang terdengar, meski sekitar 1 jam lalu, tembakan masih sempat menyalak. Bahkan terlihat ada tembakan dari atap rumah.


Wartawan sempat menzoom rumah yang dikepung polisi dengan kamera SLR dan terlihat kaca rumah itu sudah pecah dihantam peluru. Rumah yang dikepung itu terus disorot sinar dari lampu mobil polisi.


Polisi belum berani masuk ke dalam rumah, karena selain diduga ada bahan peledak di dalam rumah, juga ada tembakan perlawanan dari mereka. Karena itu, polisi cenderung mengepung rumah itu sampai para kawanan teroris itu menyerahkan diri. Diduga Noordin merupakan salah satu penghuni rumah tersebut.


Sempat beredar informasi bahwa Noordin telah dibekuk. Bahkan, sempat muncul informasi bahwa Noordin telah mati ditembak. Namun, polisi belum bisa memastikan informasi-informasi itu. Menurut Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna, ada lima orang yang diamankan, dua orang di antaranya adalah Aris dan Indra. Tapi, apakah Noordin sudah bisa dilumpuhkan, belum bisa dipastikan.


Perempuan Bercadar



Sebelum pengepungan dilakukan, Densus 88 telah menangkap keponakan Mohzahri, Aris dan Indra, di Pasar Parakan, Temanggung. Keduanya adalah kakak beradik. Indra tinggal di sebuah rumah yang berada di dekat rumah Mohzahri.


Sehari-hari, Indra dan Aris, mengoperasikan usahanya di bidang bengkel sepeda onthel. Istri Indra dan Aris diketahui berjilbab dan mengenakan cadar. Indra memiliki tiga anak dan Aris satu anak. Menurut warga setempat, Indra yang sudah tinggal di kampung itu selama lima tahun, jarang berkumpul dengan tetangga.


Informasi yang beredar, Indra dan Aris ditangkap, karena keduanya terpantau oleh Densus 88 keluar dari rumah Mohzahri. Setelah keluar dari rumah itu, Aris dan Indra dibuntuti oleh polisi. Ketika sampai di Pasar Parakan, keduanya kemudian ditangkap. Sempat ada perlawanan dari Aris dan Indra saat mereka ditangkap.

(asy/irw)

sumber: detik.com