31 July 2009

Hutan Mangrove di Pantura Jakarta Ditambah 2 Ribu Meter

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad akan terus memperbaiki kualitas pesisir di kawasan barat Pantai Utara Jakarta. Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta akan menambah areal penanaman seluas 2.000 meter persegi di kawasan Restorasi Ekologis Hutan Lindung Angke, Kapuk, Jakarta Utara. Sebab, target penanaman mangrove yang dituangkan dalam program sabuk hijau (Green Belt) sudah hampir terpenuhi. Dari target 334,7 hektar kini sudah terpenuhi 294,7 hektar. Karenanya tinggal 40 hektar lagi. Dan pemenuhannya akan dilakukan pada tanggal 2 Agustus mendatang.


"Sekarang sisanya tinggal 40 hektar lagi yang belum ditanami. Rencananya pada 2 Agustus mendatang akan dilakukan penanaman lagi," kata Peni Susanti, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, Kamis (30/7). Ia mengatakan, dalam kegiatan Agustus mendatang, BPLHD DK akan melibatkan berbagai stakeholders mulai dari masyarakat nelayan, lembaga pendidikan, pemerintah pusat dan daerah, hingga lembaga swadaya masyarakat.

Sabuk hijau seluas 334,7 hektar tersebut tersebar di sejumlah wilayah, yakni kawasan Hutan Lindung Angke 44,76 hektar, Taman Wisata Alam Angke 99,82 hektar, Kebun Bibit Angke 10,51 hektar, Suaka Marga Satwa Muara Angke 25,02 hektar, kawasan Transmisi PLN 23,7 hektar, kawasan Cengkareng Drain 28,39 hektar, Jalan Tol Sedyatmo dan Jalur Hijau 95,50 hektar, serta Ecomarine Taurism Muara Angke 7 hektar. "Dan tahun ini kita juga akan menambah 2.000 meter persegi," terangnya.

Lahan tersebut akan dikoordinasikan antara Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI dengan PT Kapuk Naga Indah (KNI) selaku pengelola dan pelaksana Restorasi Ekologis Hutan Lindung Angke. Rencananya di kawasan ini akan ditanami 2.000 pohon mangrove.

Kepala Bidang Penegakan Hukum BPLHD DKI Ridwan Panjaitan mengatakan, rehabilitasi mangrove merupakan langkah strategis untuk keonservasi keanekaragaman hayati. Selain itu, juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sumber daya alam dan perlindungan terhadap air pasang. Kegiatan ini sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2007 dengan melibatkan sejumlah komunitas, salah satunya PT KNI. "Jadi kegiatan itu sudah dimulai sejak thaun 2007," kata Ridwan.

Acara penanaman pada Agustus mendatang akan dihadiri beberapa menteri diantaranya Menteri Lingkungan Hidup, Menteri Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Menteri Kehutanan. Selain itu juga akan dihadiri 65 Duta Besar negara sahabat. Dalam acara tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, akan memberikan sertifikat kepada tujuh pengelola hutan mangrove di sub kawasan barat Pantai Utara Jakarta.

Sementara itu, menurut Media Relation and Communication Manager PT KNI, Kosasih Wirahadikusumah, wilayah restorasi yang menjadi tanggung jawab PT KNI seluas 17,8 hektar. Sebelum melakukan penanaman mangrove, KNI akan membangun tanggul terlebih dahulu untuk mencegah air laut pasang. "Kalau tidak ada tanggul itu, kami pasti akan kehilangan banyak bibit tanaman mangrove," ujarnya.

Tanggul yang akan dibangun seluas 1,78 hektar dengan lebar dinding tanggul 100 meter. Dari jumlah itu, PT KNI baru menyelesaikan 1,3 hektar dalam waktu dua tahun. Sisanya 0,48 hektar belum dapat diselesaikan karena lahan tersebut punya Departemen Kelautan dan Perikanan. Sehingga harus melalui proses perizinan yang cukup panjang. Anggaran untuk pembangunan tanggul diprediksikan bisa mencapai Rp 30 miliar.

Penulis: lenny

sumber: beritajakarta.com

30 July 2009

Teknologi 4G LTE Sulit Masuk ke Indonesia


Jakarta - Ada dua hal yang menyebabkan operator seluler di Indonesia terancam tak bisa mengimplementasikan teknologi jaringan generasi keempat (4G) berbasis Long Term Evolution (LTE). Apa saja?

Alasan pertama karena masalah Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). 4G LTE kemungkinan tak bisa diimplementasikan di Indonesia jika perusahaan teknologi asing yang mengusung inovasi tersebut tak mampu mengajak mitra lokal bekerja sama memenuhi ketentuan kandungan dalam negeri.

"Kemungkinan TKDN seperti di Wimax BWA akan diterapkan juga di LTE agar tercipta equal level playing field. Jika para pengusung LTE tidak bisa memenuhi TKDN, bisa saja tidak bisa diimplementasi di Indonesia," kata Direktur Standardisasi Ditjen Postel Depkominfo, Azhar Hasyim, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (29/7/2009).

Sejauh ini di Wimax BWA, baru dua perusahaan yang dinyatakan lulus TKDN oleh pemerintah, yakni Harrif dan TRG. Keduanya memperoleh sertifikasi perangkat untuk 4G Wimax BWA dengan standar nomadic atau 16d.

"Ada banyak perusahaan asing yang mengajukan sertifikasi, tetapi kami tolak karena tidak mampu memenuhi TKDN. Bahkan ada juga yang memasukkan sertifikasi perangkat Wimax standar mobile atau 16e. Padahal lelang untuk Wimax 16e baru dilakukan tahun depan," kata Azhar.

Sudah ditunggu

Kembali ke LTE, teknologi seluler ini sejatinya merupakan pengembangan terakhir dalam hal akses data bergerak dengan standar IEEE 802.20. Teknologi ini sudah ditunggu oleh sejumlah operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo Pratama (XL) untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan akses data mereka.

Jelas saja, LTE yang merupakan kelanjutan dari 3G/HSPA, lebih mudah untuk diimplementasikan karena dari aspek ketersediaan spektrum, LTE dapat digunakan pada alokasi frekuensi yang tersedia saat ini.

Namun demikian, LTE bisa saja tidak dibutuhkan oleh operator seluler. Sebab, jika dilihat dari perkembangan teknologi seluler sejak evolusi GSM, ketika memasuki era LTE ada garis terputus. Ini yang jadi alasan kedua.

"Terdapat persimpangan mau memilih Wimax atau LTE. Sementara, di masa depan akan ada terminal yang memungkinkan Wimax dan LTE bisa dalam satu perangkat. Kalau sudah seperti ini, apa ada urgensi LTE dikembangkan di Indonesia," pungkasnya. ( rou / faw ).

Sumber: detikInet.com


Ledakan Toba Jadikan Bumi Membeku


INILAH.COM, WashingtonPenelitian baru mendapati saat gunung Toba di Sumatera meledak 74.000 tahun lalu menyebabkan bumi membeku. Akibat pendinginan yang terjadi, iklim dunia turun hingga 10 derajat celcius.

Ledakan yang kini menghasilkan danau Toba itu melemparkan 1000 kali batuan serta materi lain lebih banyak, dibandingkan ledakan Mount St Helens di Washington pada 1980. Akibat hal itu iklim turun 10 derajat C dan menyebabkan kekurangan pangan.

Ledakan gunung berapi seperti Toba membawa dampak sebaliknya dari pemanasan global. Meskipun ledakan mengeluarkan karbon dioksida yang menimbulkan gas rumah kaca, tapi juga mengeluarkan sulfur dioksida.

Jika bercampur dengan uap air, sulfur dioksida akan berbentuk sulfate aerosols yang bisa menyebar ke seluruh dunia. Akibatnya bisa menghalangi sinar matahari dan mendinginkan udara dan menjadi hujan dan salju asam.

Bukti paleoclimate menunjukkan ledakan Toba, yang terjadi di akhir zaman es mengeluarkan sulfur dioksida lebih banyak dari Mount St Helens. Ledakan itu berbarengan dengan siklus pendinginan 1000 tahunan.

Peneliti yang dipimpin oleh climatologist Alan Robock dari Rutgers University di New Brunswick New Jersey menjalankan skenario ledakan yang ternyata sulfur dioksida lebih banyak dihasilkan oleh ledakan Toba.[ito]

sumber: inilah.com


Hebat, Komodo 5 Besar Keajaiban Dunia


INILAH.COM, Kupang - Taman Nasional Komodo (TNK) di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dihuni binatang purba varanus commodoensis masuk dalam lima besar tujuh keajaiban dunia.

Posisi Komodo tersebut setelah Hutan Amazone di Brazil, Pulau Bu Tinah di Uni Emirat Arab, Pulau Galapagos di Ekuador dan Sungai Iguanzu Falls di Brazil, kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya NTT, Ansgerius Takalapeta di Kupang, Sabtu (25/7).

"Posisi TNK sempat bertengger di urutan empat besar pada Jumat (24/7), setelah menyingkirkan Pulau Sipadan Malaysia dan menggeser Black Forest di Jerman. Tetapi sekarang, posisinya di lima besar," katanya.

Ia mengharapkan, semua komponen masyarakat NTT dan Indonesia pada umumnya serta dunia internasional, terus memberikan dukungan kepada TNK agar tetap masuk dalam tujuh keajaiban dunia.

Mantan Bupati Alor dua periode itu menambahkan, saingan terberat TNK saat ini adalah Hutan Amazon di Brazil dan Black Forest di Jerman.

"Kita masih punya waktu sampai 2011 untuk memilih TNK sebagai salah satu keajaiban di dunia," katanya.

Takalapeta mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan ajang pemilihan itu lewat laman www.new7wonders.com.

Sebelumnya, Pulau Komodo masuk 28 finalis yang dipilih oleh sebuah panel ahli dari 77 nominasi.

Sebelumnya juga ada sekitar 261 lokasi di dunia yang dicalonkan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia, ujarnya.

Pulau Komodo, katanya, yang menjadi andalan Indonesia dalam ajang New7Wonders of Nature itu karena punya keunggulan satwa langka itu diyakini sebagai dinosaurus terakhir di muka bumi.

Taman Nasional Komodo yang meliputi Pulau Komodo, Rinca dan Padar, ditambah pulau-pulau lain seluas 1.817 meter persegi adalah habitat asli Komodo.

Taman Nasional Komodo didirikan pada 1980 untuk melindungi kelestarian komodo dari kepunahan serta melindungi berbagai macam satwa, termasuk binatang-binatang laut lainnya di wilayah perairan sekitar Pulau Komodo.[*/ito]

sumber: inilah.com


Windows 7 Sudah Dijebol Hacker


INILAH.COM, Jakarta - Microsoft baru merilis Windows 7 pada vendor PC saja. Namun produk perusahaan itu telah berhasil dijebol oleh hacker.

Sistem anti pembajakan Windows Genuine Advantage di Windows 7 Ultimate untuk manufaktur (RTM) dilaporkan telah berhasil dijebol oleh hacker China, menurut berbagai forum di negara itu. Setelah dijebol, user bisa mengaktifkan Windows 7 tanpa perlu terhubung ke server Microsoft.

Windows RTM biasanya sama dengan yang versi retail dan baru tersedia pada Oktober. Pembuat PC biasanya mendapat produk lebih awal agar produknya sudah siap saat Windows diluncurkan.

Hacker disebut menggunakan ISO yang bocor untuk mendapat sertifikat aktifasi yang ditandatangni secara digital oleh Microsoft untuk original equipment manufacturer (OEM). Dilaporkan, kunci yang berhasil dihack bisa digunakan untuk mengatifasi berbagai instalasi OEM semacam Dell, HP juga Lenovo.

Microsoft menyatakan sudah mengetahui masalah itu, dan berkomitmen untuk menjaga konsumennya agar tidak menjadi korban software palsu.

“Microsoft sangat menganjurkan agar konsumen tidak mendownload Windows 7 dari sumber tidak sah. Download Windows 7 dari peer-to-peer meningkatkan risiko terkena virus, trojan, serta malware lain yang biasanya ikut di software palsu. Risiko malware itu bisa merusak secara permanen data dan memperbesar kemungkinan menjadi korban pejahat,” kata jubir Microsoft.[ito]

sumber: inilah.com

Dasyat! Jepang Lampaui Kecepatan Internet 32 Miliar Kbps


Jakarta - Sebuah teknologi optik baru sedang diujicoba di Jepang. Dahsyatnya, teknologi itu mampu mencapai kecepatan 30 Terabit per detik (Tbps) atau lebih dari 32 Miliar Kbps.

Uji coba itu telah dilakukan oleh KDDI R&D Labs bersama National Institute of Information and Communications Technology (NICT) di Jepang. Teknologi yang diujicoba memanfaatkan transmisi bernama OFDM alias orthogonal frequency division multiplex.

Sekadar pembanding, kecepatan koneksi internet saat ini masih jauh --sangat jauh-- dari yang dicapai dalam ujicoba tersebut. Kecepatan 500 kilobit per detik (Kbps), misalnya, sudah termasuk lumayan untuk penggunaan normal sehari-hari. Sedangkan rata-rata kecepatan internet di dunia, berdasarkan data akhir 2008, adalah 1.5 Mbps atau 1500 Kbps.

Nah, 30 Terabit per detik itu kurang lebih setara dengan 32 miliar kilobit per detik. Dengan kecepatan seperti ini, per detiknya data yang sanggup dikirimkan mencapai 3,9 juta MB, atau hampir 1.000 keping DVD film per detiknya.

Seperti dikutip detikINET dari Nikkei, Kamis (30/7/2009), ujicoba itu dilakukan pada jarak 240 kilometer, artinya bukan sekadar ujicoba jarak dekat. Rencananya KDDI akan mengkomersialkan teknologi ini pada 2012.
( wsh / ash )

sumber:
www.detikInet.com

29 July 2009

Indonesia Harus Jadi Bangsa Pengunggah Bukan Pengunduh


Jakarta
- Lewat ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) yang digelar setiap tahun, pemerintah berharap akan tercetak pelaku industri kreatif digital terbaru. Namun, hal ini tidak cukup tanpa jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) yang tinggi.

Hal ini diungkapkan Hari S Sungkari, Ketua Panitia INAICTA 2009 di sela konferensi INAICTA yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Selasa (28/7). Dia berpendapat, dalam berbagai industri apapun jika tanpa jiwa enterpreneurship akan kesulitan menjual produknya di pasaran. Untuk itu, dalam hajat INAICTA 2009, pihaknya melakukan pembekalan terkait enterpreneurship.

"Bagi para peserta yang lolos sebagai pemenang di 14 kategori yang ada, kami akan memberikan pelatihan tentang enterpreneurship dengan menggandeng mitra perbankan," ujarnya.

Dia menjelaskan, sebagai calon enterpreneur yang akan mengisi peta industri kreatif di dalam negeri, ke-70 nominator yang tersaring dari 700 peserta tidak hanya mengandalkan kreativitas semata dalam mendulang peluang industri.

"Mereka tetap harus memiliki kemampuan produksi dan distribusi. Jadi kami ajarkan bagaimana mereka memproduksi jumlah produk dalam skala besar dan didistribusikan dengan baik," tambahnya.

Sementara itu, di tempat yang sama, Cahyana Ahmadjayadi, Dirjen Aplikasi dan Telematika Depkominfo, mengatakan, sudah saatnya Indonesia terlepas dari belenggu stigma sebagai bangsa yang hanya terkenal dengan 'ekspor' Tenaga Kerja Indonesia (TKI)-nya. Dalam mendukung hal ini, dia menjanjikan akan memberikan kelonggaran pada produk regulasi terkait konten dan aplikasi.

"Kami sebagai pemerintah tentunya harus mengakomodasi kreativitas para pelaku industri konten dengan regulasi yang longgar, karena bagaimanapun juga industri konten erat kaitannya dengan kreativitas. Sudah saatnya bangsa ini dikenal sebagai bangsa pengunggah bukan pengunduh konten," tandasnya. (chan/mep)

Sumber:
www.wartaone.com



Menyimpan dan Berbagi File dengan Mudah hingga 2 Gigabyte Gratis

Jika Anda..

■Sering bertukar banyak file dengan teman / klien / rekan kerja.
■Ingin berbagi file berukuran besar tapi kesulitan saat upload.
■Sering gagal mengirim attachment di email dan harus mengulang dari awal.
■Memiliki koneksi internet kurang stabil namun perlu sering mengirim file. ■Butuh backup praktis untuk berbagai dokumen penting.
■Ingin berbagi album foto dengan mudah.
■Dan menginginkan berbagai kemudahan file sharing?


Dropbox adalah solusinya. Dropbox adalah fasilitas sharing file online yang bekerja di platform Windows, Mac dan Linux dengan 3 pilihan paket registrasi mulai dari Basic 2GB (FREE), Pro 50GB dan Pro 100GB yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Saya pribadi menggunakan paket Basic, selain karena gratis juga karena kapasitas 2GB sudah sangat cukup bagi Saya saat ini. Untuk memulai menggunakan Dropbox Anda bisa langsung download dan ikuti petunjuk selanjutnya.

Yang unik dari Dropbox adalah, ia bekerja melalui desktop Anda dalam bentuk folder seperti layaknya folder biasa dalam komputer Anda. Untuk mengupload file, Anda tinggal drag-and-drop atau copy-paste file ke folder Dropbox di komputer Anda dan otomatis akan tersinkronisasi dengan server Dropbox maupun komputer lain yang terhubung dengan akun Dropbox Anda. Praktis.

Karena Dropbox otomatis tersinkronisasi dengan akun Anda, apapun perubahan yang Anda lakukan dalam folder Dropbox di desktop Anda akan diaplikasikan juga pada akun online Anda dan pada semua komputer lain yang terhubung dengan akun Dropbox Anda. Perlu mengakses file dari komputer tanpa Dropbox? Tenang, Anda kan bisa login ke akun Dropbox Anda melalui web dan mengakses file manapun yang Anda inginkan, begitu juga sebaliknya jika Anda ingin mengupload file baru agar tersinkronisasi dengan komputer Anda yang lain.


Dropbox dapat mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada file Anda sehingga hanya akan menambahkan perubahan yang dilakukan tanpa harus menimpa ulang seluruh file. Efisiensi ini membuat akses upload lebih cepat dan tentunya hemat bandwith. Dropbox juga bekerja seperti space backup yang mencatat semua aktivitas yang terjadi, bahkan Anda bisa mengembalikan file yang telah terhapus. Untuk melakukan ini Anda harus login ke akun Dropbox Anda melalui web.

Ok, sudah install Dropbox dan upload file, lalu bagaimana sharingnya?? Jika Anda ingin berbagi ke non-pengguna Dropbox caranyapun mudah: klik kanan pada file di dalam folder Dropbox yang ingin dibagi, pilih menu Dropbox lalu ‘Copy public link‘ dan paste ke email atau kemanapun Anda ingin berbagi.

Ini bagian favorit Saya, jika Anda ingin berbagi dengan sesama pengguna Dropbox, Anda bisa membuat folder khusus dan berbagi dengan mengundang teman ataupun rekan kerja Anda melalui email Dropbox mereka. Orang-orang yang diundang disebut Collaborators, mereka tidak akan punya akses ke Dropbox Anda selain dari folder yang Anda bagi ke mereka. Folder yang dibagi akan muncul di semua komputer para Collaborators, dan Anda sendiri tentunya. Penambahan maupun perubahan lain dalam folder ini akan otomatis tersinkronisasi ke semua komputer collaborators-nya, oleh karena itu Dropbox juga cocok untuk pekerjaan kolaborasi dan tim.

Untuk berbagi album foto di Dropbox Anda tinggal bisa folder-folder di dalam folder Photos di Dropbox. Folder yang Anda tambahkan di dalam sini akan otomatis menjadi kelompok-kelompok galeri yang dapat Anda bagi dengan orang lain baik pengguna Dropbox maupun non-pengguna dengan custom url yang telah disediakan.

Jika Anda menginginkan tambahan space tapi tetap ingin gratis, paket Basic Dropbox juga menawarkan tambahan space gratis hingga 3GB (jadi total kapasitas Dropbox Anda bisa mencapai 5GB) denagn cara merekomendasikan Dropbox kepada orang lain. Tiap 1 user baru yang bergabung dan menginstall Dropbox akan otomatis menambahkan 250MB pada kalian berdua. Untuk mendapatkan tambahan space ini Anda bisa mengirimkan referral link atau mengundang melalui address book atau email. Lebih lengkapnya Anda bisa langsung menuju ke halaman referral setelah mendaftar.

Sekarang Anda bisa berbagi file super mudah dan tidak repot.



Sumber:
www.ruangfreelance.com

Mengenal Standar DVB

Pendahuluan

Pada saat ini dapat dikatakan bahwa seluruh mata rantai broadcasting mulai dari proses produksi hingga ke distribusi televisi telah dilakukan secara digital, namun mata rantai terakhir proses transmisi ke end-user umumnya masih dilakukan secara analog. DVB (Digital Video Broadcast) adalah salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user.

Upaya pengembangan DVB sebagai standard global untuk penyiaran televisi digital baik melalui satelit maupun terestrial berawal dari pembentukan DVB Project pada tahun 1993. DVB Project beranggotakan sekitar 250 institusi yang berasal dari 30-an negara dan terdiri dari broadcaster, manufaktur, network operator, badan regulasi dan institusi akademik. Project DVB tidak menjalankan fungsi sebagai regulator melainkan bekerja berdasarkan aspek bisnis dan komersial.

Dalam perkembangan selanjutnya Project DVB telah berhasil mengembangkan serangkaian spesifikasi DVB yang tidak terbatas pada video broadcasting namun juga telah merambah hingga ke aplikasi dan layanan multimedia.

Tulisan ini akan mencoba memberikan sekelumit gambaran tentang standard DVB. Mengingat keluasan dan kedalaman standard DVB, tulisan ini tidak mungkin dapat mencakup semuanya. Bagi pembaca yang berminat mengetahui lebih mendalam tentang DVB dapat membaca berbagai referensi yang tersedia, diantaranya melalui http://www.dvb.org maupun http://www.etsi.org.

Mengapa DVB

DVB dikembangkan berdasarkan latar belakang pentingnya sistem broadcasting yang bersifat terbuka (open system) yang ditunjang oleh kemampuan interoperability, fleksibilitas dan aspek komersial. Sebagai suatu open system, maka standard DVB dapat dimanfaatkan oleh para vendor untuk mengembangkan berbagai layanan inovatif dan jasa nilai tambah yang saling kompatibel dengan perangkat DVB dari vendor lain. Selain itu program digital yang dikirimkan berdasarkan spesifikasi DVB dapat ditransfer dari satu medium transmisi ke medium transmisi lain dengan murah dan mudah. Pendekatan yang dilakukan oleh DVB adalah dengan memaksimalkan perangkat eksisting dan sistem umum yang tersedia di pasar komersial.

Dengan teknologi digital, DVB dapat memanfaatkan penggunaan bandwidth secara lebih efisien. Satu transponder satelit yang biasanya hanya dapat digunakan untuk satu program TV analog, dengan menggunakan DVB dapat digunakan untuk menyiarkan 8 kanal TV digital. Selain penambahan kapasitas kanal TV, pada media transmisi terestrial dapat diperoleh kualitas gambar yang lebih baik dan bahkan pada media kabel TV, DVB-C menawarkan layanan interaksi two-way.

Salah satu keputusan mendasar yang diambil dalam menetapkan standard DVB adalah pemilihan MPEG-2 sebagai "data containers". Dengan konsepsi tersebut maka transmisi informasi digital dapat dilakukan secara fleksibel tanpa perlu memberikan batasan jenis informasi apa yang akan disimpan dalam "data container" tersebut. Pemilihan MPEG-2 untuk sistem koding dan kompresi dilakukan karena terbukti bahwa MPEG-2 mampu memberikan kualitas yang baik sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Dari sudut pandang komersial, pengadopsian MPEG-2 yang merupakan standard eksisting dan proven sangat menguntungkan karena memungkinkan DVB untuk berkonsentrasi pada upayanya dalam menemukan cara untuk mengemas paket data MPEG-2 melalui media transmisi yang berbeda-beda termasuk satelit, kabel, SMATV, LMDS, maupun terestrial. Chip-sets untuk keperluan coding dan decoding MPEG-2 telah tersedia secara komersial sehingga harga decoder di pasar komersial berharga murah. Walaupun demikian karena MPEG-2 yang terdapat pada dokumen ISO bersifat generik, maka Projek DVB mengembangkan dokumen yang berisikan pembatasan terhadap sintaks dan parameter MPEG-2 serta rekomendasi nilai yang digunakan dalam aplikasi DVB.

Layanan DVB masa depan akan terdiri dari berbagai jenis program yang dikembangkan melalui sejumlah kanal transmisi. Agar IRD dapat ditune untuk layanan tertentu secara otomatis melalui sistem navigasi yang user friendly maka DVB menambahkan alat bantu navigasi DVB-SI (Service Information) yang merupakan perluasan Programme Specific Information (PSI) dari MPEG-2. Service information pada DVB berfungsi sebagai header terhadap kontainer MPEG sehingga receiver dapat mengetahui apa yang diperlukan untuk mendecode sinyal.

Selain itu, MPEG-2 memungkinkan desain decoder yang fleksibel seiring peningkatan kualitas pada sisi encoding. Setiap peningkatan unjuk kerja baru karena pengembangan sistem encoding akan secara otomatis direfleksikan pada kualitas gambar dari decoder.

Transmisi

Standard DVB dapat diterapkan untuk berbagai media transmisi mulai dari satelit (DVB-S), Kabel (DVB-C) ataupun gelombang radio terestrial (DVB-T).

Standard DVB-S adalah produk pertama project DVB yang memungkinkan pengiriman sinyal DVB melalui satelit. Dokumen tersebut menggambarkan berbagai tools untuk keperluan pengkodingan kanal termasuk implementasi modulasi Binary Phase Shift Keying (BPSK).

Sistem channel coding dan modulasi DVB pada sistem Cable (CATV) digambarkan pada dokumen standard DVB-C. Dokumen ini menjadi dasar pengembangan lebih jauh bagi spesifikasi [DVB-CS yang menggunakan, (Satellite) Master Antenna TV (SMATV).

DVB juga mengatur penggunakan media transmisi terrestrial dalam spesifikasi DVB-T. Pemanfaatan gelombang mikro untuk pengiriman sinyal DVB melalui MMDS (Multichannel Microwave Distribution System) dibedakan menjadi dua spesifikasi: untuk MMDS pada frekuensi diatas 10 GHz (DVB-MS) menggunakan spesifikasi DVB-S sedangkan untuk Frekuensi dibawah 10 GHz (DVB-MC) terutama didasarkan pada DVB-C.

Conditional Access System

CAS (Conditional Access System) adalah subsistem yang berfungsi sebagai kontrol akses terhadap program atau layanan sehingga yang dapat menerima layanan hanyalah user yang sudah mendapat otorisasi. CAS terdiri dari beberapa blok diantaranya mekanisma untuk mengacak program atau layanan, Subscriber Management System (SMS), Subscriber Authorization System (SAS) dll. SMS pada dasarnya adalah data base yang berisi informasi pelanggan suatu layanan, sedangkan SAS berfungsi meng-encrypt dan mengirimkan code-words yang memungkinkan IRD dapat mendescrambler suatu program. DVB Project tidak membuat CAS sebagai bagian dari standard DVB. Namun DVB mengembangkan suatu Common Scrambling Algorithm, yaitu tools untuk mengacak Transport Streams atau Program Elementary Streams. DVB membebaskan penggunaan jenis CAS yang sesuai dengan kebutuhan operator dari beberapa vendor anggota DVB yang menawarkan produk komersialnya secara kompetitif.

Disamping standard DVB memungkinkan terjadinya cross-medium interoperabillity yang memungkinkan berbagai media delivery berbeda dapat saling berinteroperasi, salah satu aspek dari interoperability adalah bahwa semua perangkat yang DVB-compliant dari vendor yang berbeda dapat dengan mudah saling terhubung dalam satu mata rantai broadcast.

Walaupun demikian integrated receiver-decoders (IRD) yang menggunakan teknologi Conditional Access yang berbeda mungkin tidak selalu dapat saling berinteroperasi. Ada dua pendekatan yang dilakukan DVB untuk terjadinya interoperasi di antara berbagai CAS yang berbeda yaitu :
  • SimulCrypt, dalam hal ini beberapa program provider melakukan negosiasi komersil sehingga memungkinkan pengguna yang telah memiliki IRD dengan CAS proprietary yang embedded di dalamnya dapat menikmati layanan dari CAS yang berbeda karena adanya supply informasi proprietary yang diperlukan.
  • Multicrypt, berbagai teknologi CAS dapat berada pada satu platform IRD yang sama sehingga dapat menerima program yang dibroadcast secara simultan dari beberapa program yang CASnya berbeda.

Interactivity

Sistem DVB mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan return path antara IRD dan Service Provider melalui modul Subscriber Management System. Untuk keperluan return path ini diperlukan modem dan jaringan telepon atau cable TV return path atau bahkan satelit uplink. Return path ini dapat digunakan untuk mengirimkan sinyal balik dari user seperti pada aplikasi televoting, games playing, tele-shopping, and tele-banking, dan juga untuk mengirimkan command browsing pada website internet. Walaupun keterbatasan bandwidth untuk return path tersebut tidak cocok untuk mengirimkan citra video bergerak dari rumah ke broadcaster, pengembangan tahap berikutnya diperkirakan akan memungkinkan hal tersebut terjadi. Selain itu DVB juga menawarkan sejenis interaktifitas tanpa memerlukan return path yaitu penyediaan beragam program pilihan sesuai dengan pilihan user.

Banyak layanan yang ditawarkan dalam DVB akan membutuhkan beberapa bentuk interaksi antara pengguna dan program provider atau operator network. Interaksi tersebut bisa berupa transmisi sekelumit perintah tapi mungkin juga memerlukan interaksi cukup intensif seperti yang terjadi pada komunikasi melalui internet. TV interaktif diidentifikasi sebagai salah satu kunci penting yang akan menguasai sistem transmisi digital di masa mendatang. Berbagai anggota DVB telah mengembangkan rencana komprehensif pengenalan TV interaktif sejak tahun 1997. Terjadinya konvergensi dalam area ini memungkinkan terjadinya titik balik pada masa depan dunia broadcasting.

Berbagai spesifikasi return channel DVB telah dipublikasikan oleh ETSI termasuk didalamnya DVB-RCC (Cable) dan DVB-RCT (Telephone or ISDN) yang merupakan komplemen dari DVB-NIP (Network Independent Protocols) yang berdasarkan kepada MPEG-2 DSM-CC (Digital Storage Media –Command and Control).

DVB memungkinkan terjadinya interaksi tersebut dan menspesifikasikan dua jenis tools untuk keperluan tersebut. Yang pertama adalah tools interatif yang bersifat network-independent yang dapat dianggap sebagai layer 2 atau tiga pada protocol stack ISO/OSI yang diturunkan dari protokol Digital Storage Media Command Control (DSM-CC) dari MPEG.

Kelompok kedua yaitu berhubungan dengan layer yang lebih rendah (layer 1 atau dua) dari model OSI/ISO yang berupa tools interaktif yang bersifat network-dependent. Ada beberapa spesifikasi yang telah dikembangkan antara lain melalui Public Switched Telephone Networks (PSTN) dan Integrated Services Digital Networks (ISDN). Selain itu juga dikembangkan solusi komprehensif untuk interaksi melalui jaringan CATV, Hybrid Fibre Coaxial (HFC), Terrestrial Systems, Satellite Master Antenna Television Systems (SMATV), LDMS, VSAT, DECT, dan GSM.

Interoperability

Sistem DVB didesain dengan memanfaatkan secara maksimal berbagai elemen umum yang ada di pasar komersial. Hal tersebut memungkinkan starndard digunakan dalam mendistribusikan sinyal tanpa harus melakukan proses rumit dalam proses decoding dan coding ulang dari satu medium ke medium lain. Interoperability di antara standard memungkinkan pabrikan untuk mencapai skala ekonomi. Kebanyakan elemen yang sama digunakan dalam semua sisytem. Diagram berikut menggambarkan rangkaian yang umum terdapat pada DVB IRD.

Pengembangan DVB

Hasil yang telah dicapai DVB Project berupa berbagai dokumen komprehensif baik yang bersifat teknis maupun non-teknis, menggambarkan solusi yang diperlukan oleh para pemain di pasar untuk mendayagunakan teknologi digital dalam bidang broadcasting.

Sejak diterimanya DAVIC (Digital Audio-Visual Council) sebagai badan pusat koordinasi untuk aspek-aspek konvergensi media digital, DVB telah bekerja sama dalam hal menentukan solusi teknis dan operasional dalam pengembangan berbagai media transmisi multimedia. Banyak diantara sistem DVB yang diterima sebagai standard DAVIC.

Apa yang dilakukan oleh DVB dan DAVIC telah meluas dari hanya sekedar aspek broadcasting menuju ke arah pengembangan end-to-end interoperability. Sistem DVB dengan MPEG-2 sebagai inti skema koding video, audio dan data dapat digunakan untuk mengemas semua macam format yang digunakan untuk keperluan multimedia baik berupa teks, citra, grafik, dan berbagai tipe citra bergerak memungkinkan ekstensi multimedia ditambahkan pada saat kemunculannya, namun yang patut diperhatikan adalah bahwa kunci pokok dari DVB adalah 'broadcasting", sehingga fokus dari pengembangan DVB adalah untuk pasar broadcasting komersial.

Sistem DVB tergolong teknologi baru bagi vendor, broadcaster maupun network providers. Salah satu kekuatan dari teknologi DVB terletak pada kenyataan bahwa DVB memungkinkan transmisi sejumlah desar data pada kecepatan tinggi secara point-to-multipoint dengan cara yang aman dari kemungkinan kesalahan transmisi. Untuk memungkinkan transmisi data yang dimaksud termasuk kemungkinan pengulangan transmisi data yang sama pada interval waktu yang tetap atau tak tetap maka DVB telah mengembangkan spesifikasi untuk data broadcasting.

Walaupun DVB project telah mencapai tahap kematangannya namun berbagai aktivitas pengembangan terus berlanjut diantaranya, pengembangan solusi DVB untuk membroadcast High Definition TeleVision (HDTV), Spesifikasi untuk Digital Satellite News Gathering (D-SNG), Spesifikasi untuk interface yang akan menghubungkan dunia sinyal DVB dengan jaringan PDH, ATM dan SDH yang dikelola oleh para operator jaringan telekomunikasi, dll.

Dudy Effendi, IP
Staf Direktorat Perencanaan dan Teknologi PT. Telekomunikasi Indonesia
Alumni Jurusan Teknik Fisika ITB dan School of Information Science University of Pittsburgh.


Cara mudah Upload Foto dan Video ke Facebook


Saat ini banyak orang di Indonesia yang menggunakan Facebook sebagai salah satu alat untuk berinteraksi dengan banyak teman dan keluarga.
Bahkan mungkin saat ini mayoritas pengguna internet di Indonesia setidaknya sudah memiliki sebuah Facebook account.

Kegiatan di Facebook ini yang paling umum adalah berbagi statusnya kepada teman-temannya dan saling komentar terhadap teman lainnya. Tentunya ada hal menarik lainnya dalam menggunakan Facebook ini, diantaranya adalah memamerkan foto-foto atau videonya.

Biasanya untuk melakukan kegiatan upload foto ataupun video kita menggunakan aplikasi yang sudah ada pada situs Facebook itu sendiri. Tapi ada cara mudah lainnya yang dapat kita lakukan untuk kegiatan upload foto dan video ini, yaitu dengan bantuan beberapa software khusus sebagai uploader.

Bloom 2.5 Facebook Foto Uploader

Salah satu software untuk kebutuhan ini adalah adalah bernama Bloom 2.5. Bloom 2.5 adalah software uploader untuk mengupload foto-foto ataupun video yang kita miliki ke Facebook account kita. Kita dapat dengan mudahnya mengupload file foto-foto atau video kita.

Dengan Bloom ini kita juga dapat mendownload foto-foto atau album teman-teman kita sehingga mudah melihatnya kembali.

Anda tertarik mencobanya?

Download Bloom 2.5 disini saja

Bloom 2.5 for Windows:
Bloom 2.5 Win32 download
Bloom 2.5 Win64 download

Berikut Screenshotnya


Login


Create Album


Album View


Photo View



Photo Viewer


Friends Panel

Upload Dialog


Preferences Dialog


28 July 2009

Era TV Digital di Indonesia


Implementasi TV digital di Indonesia masih menunggu keberhasilan uji coba yang dilakukan oleh penyelenggara siaran, dan Lembaga Penyiaran Negeri yang digelar sejak Agustus tahun lalu. Skema bisnisnyapun masih dijajaki. "Dengan diimplementasikannya siaran digital, berarti akan ada skema bisnis yang akan berubah," kata Menkominfo M. Nuh, setelah melantik anggota baru KRT/BRTI periode 2009-2011 di gedung Depkominfo, 2 Maret 2009. "Perubahan meliputi skema bisnis layanan ke masyarakat dan skema bisnis untuk penggunaan frekuensi," ucapnya.

Ada 3 kelompok penyelenggara siaran. Kelompok pertama adalah LPN, kelompok kedua adalah konsorsium TV digital, yang terdiri dari Lembaga Penyiaran Swasta. Adapun anggota LPS antara lain, TVOne, ANTV, Trans TV, Trans 7, Metro TV, dan SCTV. Kelompok penyelenggara siaran ketiga adalah operator penyelenggara telekomunikasi mobile TV.

Dengan skema bisnis frekuensi yang baru, kemungkinan penyelenggara siaran akan mendapatkan alokasi frekuensi lebih sedikit dari sebelumnya karena ada rencana akan diadakannya frequency sharing. "Sama halnya dengan tower, memangnya tower saja yang bisa di-sharing, frekuensi juga bisa," ucap Nuh.

Sementara di sisi pelanggan, pemerintah bersama konsorsium penyelenggara siaran juga tengah mempelajari daya beli masyarakat untuk menggunakan perangkat set top box. "Mungkin bagi sebagian masyarakat, 300-400 ribu rupiah untuk set top box masih terjangkau, tetapi belum tentu bagi masyarakat umum," kata Nuh. "Mudah-mudahan, November mendatang sudah ada kepastian untuk skema bisnis ini. Jadi, uji cobanya masih berlangsung dari Maret ini sampai November mendatang," ucapnya.

Nuh optimis, penyelenggaraan siaran digital bisa terealisasi tahun ini karena perangkat TV model baru hampir semuanya sudah mendukung siaran televisi digital. "Sekarang tinggal penyelenggaranya saja. Itu sebabnya diadakan uji coba terlebih dahulu," ucap Nuh.


Menyongsong Era TV Digital di Indonesia.

Kehadiran siaran televisi digital di Indonesia sudah merupakan sesuatu yang tidak dapat ditolak lagi keberadaannya. Televisi digital merupakan etape akhir dari perkembangan televisi yang memungkinkan bersatunya content, computer dan communication sehingga akan menimbulkan efisiensi dan multi fungsi dari televisi yang ada untuk kepentingan penonton televisi.

Dengan siaran digital, kualitas gambar dan suara yang diterima pemirsa jauh lebih baik dibanding siaran analog, dimana tidak ada lagi gambar yang berbayang atau "bersalju". Pada era digital, penonton televisi tidak hanya menonton televisi namun bisa mendapat berbagai fasilitas dan kemudahan seperti akses data, e-banking, e-ticketing, e-shopping serta berbagai kebutuhan e-office dan berbagai kebutuhan penonton lainnya. Sehingga segalanya bisa dilakukan lewat satu sistem.

Semua negara khususnya negara maju telah menetapkan tahun konversi dari analog ke digital. Pemerintah Indonesia sudah menetapkan tahun 2014 seluruh kota besar sudah beralih ke televisi digital dan pada tahun 2017 seluruh Indonesia sudah bermigrasi ke sistim digital. Keberadaan teknologi ini tidak mungkin dikembangkan secara optimal tanpa adanya kepastian hukum dan aturan main yang jelas.

Kita bersyukur bahwa Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri No. 07/P/M.KOMINFO/3/2007 tentang Standar Penyiaran Digital Terestrial Untuk Televisi Tidak Bergerak di Indonesia, guna mengantisipasi proses migrasi dari sistim analog ke digital ini.

KTDI (Konsorsium Televisi Digital Indonesia).

KTDI (Konsorsium Televisi Digital Indonesia) adalah sebuah konsorsium hasil kerjasama antar 6 stasiun TV nasional Indonesia, yaitu ANTV, MetroTV, SCTV, TransTV, Trans7, dan TVOne.

Enam stasiun Televisi ini sepakat untuk membentuk sebuah konsorsium dan membangun infrastruktur bersama untuk penyiaran Televisi Digital Terrestrial dengan menggunakan system DVB-T, seperti yang telah ditetapkan Pemerintah. Pemerintah telah mencanangkan bahwa penyiaran Televisi Digital Terrestrial untuk Free-to-air* dimulai pada tahun 2008, dan diperkirakan siaran televisi analog tidak akan lagi beroperasi pada tahun 2018.

Perlu diketahui bahwa KTDI tidak menjual Set Top Box (Digital Receiver). Set Top Box (STB) akan segera dipasarkan oleh berbagai produsen STB dalam waktu dekat.

Free-to-air*
Penyiaran yang mengudara tanpa memungut biaya, dan mendapatkan hasil dari iklan.

Sumber:
vivanews.com
www.ktdi.tv

Aktris Hollywood main Film Indonesia



Film horor 'Paku Kuntilanak' melibatkan aktris Hollywood, Heather Storm. Bintang 'Epic Movie' itu tampak seksi berlaga di film Indonesia perdananya.

"Saya biasa main komedi dan saya terima tawaran ini karena menarik," ujar Heather ditemui di FX Plaza, Jakarta Selatan, Selasa (28/7/2009).

Di film tersebut Heather melakukan banyak adegan ranjang. Beberapa adegan juga hanya memperlihatkan tubuh seksi Heather yang berbalut celana dalam juga lingerie.

Perempuan yang gemar surfing tersebut mengaku tak gentar terus berada di Indonesia walau isu pemboman terus beredar. Ledakan bom yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Mega Kuningan tak menyurutkan niat Heather untuk membintangi film Indonesia.

"Saya tak mau bom jadi alasan nggak jadi ke sini karena saya ingin tampil sebaik mungkin. Waktu berangkat dari Los Angeles nggak ada larangan dari pihak sana. Bom itu tak mempengaruhi kepercayaan saya sama Indonesia," jelas Heather.

Sumber:

id.news.yahoo.com

Televisi Digital

Televisi digital atau penyiaran digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.

Pengembangan televisi digital antara lain dikarenakan:

* Perubahan lingkungan eksternal

- Pasar TV analog yang sudah jenuh
- Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel

* Perkembangan teknologi

- Teknologi pemrosesan sinyal digital
- Teknologi transmisi digital
- Teknologi semikonduktor
- Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi

Keberadaan TV Digital di Indonesia

Stasiun TV penyiaran baik TVRI maupun TV swasta nasional memanfaatkan sistem teknologi penyiaran dengan teknologi digital khususnya pada sistem perangkat studio untuk memproduksi program, mengedit, merekam dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit yang dimanfaatkan sebagai siaran TV-Berlangganan.

Sistem penyiaran TV Digital adalah penggunaan apliksi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90 an dan diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital ini umumnya dilakukan siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Sekaligus ujicoba sistem tersebut sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV Digital yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.

Frekuensi TV Digital

Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda.

Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.

Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.

Kelebihan Frekuensi TV Digital

Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital.

Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.

Karakteristik Sistem Penyiaran TV Digital Terestrial

Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. TV Digital dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah(area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama.

Kualitas Penyiaran TV Digital

Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi. TV digital memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem TV digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.

Manfaat Penyiaran TV Digital

- TV Digital digunakan untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif).
- Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif seperti layanan
komunikasi dua arah. Televisi digital dapat digunakan seperti internet.
- Penyiaran TV Digital Terrestrial bisa diterima oleh sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV Bergerak.
Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat).

Transisi ke TV Digital

Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat TV digital yang baru agar TV dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar TV-nya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak.

Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator TV maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar TV yang menyiarkan siaran TV Digital.

Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Operator TV yang sudah ada dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog.

Pola Kerja Sama Operasi ditempuh antar penyelenggara TV yang sudah ada dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi penyedia jaringan dan penyedia isi


Sumber:

id.wikipedia.org

TV Digital

1. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa merupakan pasar potensial untuk berbagai jenis usaha termasuk televisi. Sedangkan dikawasan Asia Pasifik saat ini terdapat sebanyak 500 juta pesawat penerima televisi yang tentunya masih analog. Menurut PHILIPS Co., sebuah perusahaan manufaktur pesawat penerima televisi, diperkirakan sebanyak 50% hingga 70% dari jumlah rumah tangga dikawasan ini diharapkan akan dapat memiliki pesawat penerima televisi digital sehingga ini merupakan pasar yang luar biasa besar. Suatu target perkiraan yang tidak main-main karena PHILIPS Co. telah berpengalaman dalam pengembangan pesawat televisi selama lebih dari 60 tahun.

Berdasarkan data yang terdapat pada Biro Pusat Stastitik hasil survey terakhir tahun 1997 mengenai aksesibilitas penduduk Indonesia (khususnya yg berumur 10 tahun keatas) terhadap mass media (radio, televisi, dan surat kabar) secara pesentase adalah terdiri dari:

1. Akses ke televisi sebanyak 78.22%
2. Akses ke radio sebanyak 59.17 %
3. Akses ke surat kabar sebanyak 22.83%

Jadi aksesibilitas penduduk terhadap televisi menduduki persentase terbesar dengan 78.22% dari total sekitar 206 juta penduduk pada tahun 1999 yakni sebanyak 160 juta penduduk. Bagi perusahaan manufaktur dan penyelenggara jasa televisi siaran maka besaran tersebut merupakan pasar potensial, sedangkan bagi pemerintah angka tersebut menjadi besaran yg harus dipertimbangkan dalam penerapan kebijaksanaan peralihan teknologi televisi analog ke televisi digital.

2. ASPEK TEKNIS

2.1 FREKUENSI


Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan pita alokasi baik VHF maupun UHF. Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 : 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda tentunya. Dengan demikian teknologi digital jelas lebih efisien dalam pemanfaatan spektrum. Namun demikian trend yang ada yaitu satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar artinya tidak cukup hanya 1 (satu) kanal carrier melainkan lebih. Karena dalam penyelenggaraannya nanti penyelenggara hanya akan berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun-stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini.

Frekuensi TV digital terrestrial sama dengan frekuensi TV analog terrestrial yang ada dewasa ini, yaitu kanal VHF dan UHF. Menarik untuk disimak bahwa pada alokasi frekuensi tersebut 170 � 230 MHz dan 470 � 890 MHz sebetulnya alokasi frekuensi yang telah diberlakukan I.T.U untuk Region 3 (Asia Pasifik) tidak eksklusif untuk penyiaran, melainkan untuk : Fixed, Mobile dan Broadcasting. Padahal servis yang dapat ditawarkan oleh TV digital selain TV siaran, juga internet, komunikasi data, bahkan voice teleponipun bisa, mengingat kemampuan komunikasi duplex (dua arah) pun dapat dilakukan pada teknologi TV digital ini. Sehingga jika ada pihak-pihak yang menganggap frekuensi penyiaran dapat dipisah dengan frekuensi telekomunikasi, fenomena TV digital mementahkan anggapan tersebut. Fenomena TV digital merupakan salah satu contoh konvergensi antara Teknologi Informasi, Telekomunikasi dan Penyiaran.

Di negara-negara Eropa, kebutuhan jaringan akses penyiaran telah banyak dilakukan oleh TV satelit dan jaringan TV kabel yang relatif mempunyai jumlah kanal yang jauh lebih banyak dibandingkan TV analog terrestrial biasa. Dengan rencana transisi TV analog menjadi TV digital dalam jangka waktu yang telah disepakati, dan penambahan jumlah kanal TV dalam teknologi TV digital, maka negara Eropa merencanakan pula untukmenggunakan sebagian kanal frekuensi TV analog di UHF untuk menjadi "extention band" dari IMT-2000. Apalagi hal ini telah diperkuat oleh keputusan dari WRC-2000, Istanbul-Turki, yang membuka kesempatan negara-negara di seluruh dunia untuk memilih pita frekuensi 806 � 960 MHz, 1710 � 1880 MHz dan 2520 � 2670 MHz sebagai "extention band" dari IMT-2000.

Oleh karena itu untuk antisipasi meningkatnya permohonan penyelenggaraan televisi dimasa depan dan agar lebih efisien maka dapat ditempuh suatu terobosan suatu kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital hanya berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital, sedangkan programnya dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi akan terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Dengan demikian akan dapat dihindari adanya monopoli penyelenggaraan televisi digital di Indonesia.

2.2 STANDAR

Patut diperhatikan bahwa standar system TV analog terrestrial kita adalah standar system PAL yang merupakan standar Eropa. Kebanyakan negara Asia Pasifik (kecuali Jepang) telah menggunakan standar PAL untuk standar TV analog terrestrial. Beberapa negara Asia Pasifik yang telah mulai menerapkan TV digital seperti Singapura dan Australia menggunakan teknologi DVB-T (Digital Video Broadcasting � Terrestrial) yang merupakan standar Eropa.

Selain standar Eropa (DVB-T), untuk TV digital terdapat pula standar TV digital dari Jepang (DTTB) dan Amerika (ATSC). Hal ini merupakan kelanjutan dari tiga standar TV analog, yaitu PAL (Eropa), NTSC (Amerika) dan SECAM (Jepang). Walaupun demikian saat ini terdapat usaha-usaha dari negara-negara tersebut untuk menstandarisasikan teknologi TV digital, sehingga antar ketiga standar tersebut terdapat beberapa kesamaan, dan diharapkan memudahkan untuk diproduksi secara masal dan akhirnya membuat harga produksi menjadi murah.

Pemilihan standar sangatlah esensial bagi setiap negara. Kita ingat pengalaman buruk saat standar video "Betamax" beberapa tahun yang lalu, yang ternyata hanya digunakan di Indonesia saja. Sedangkan negara lain menggunakan standar "VHS". Lambat laun teknologi "Betamax" jauh tertinggal dibandingkan dengan teknologi "VHS", dan akhirnya mati. Sehingga sulit saat ini kita mendapatkan produk video standar "Betamax" di pasaran. Berapa kerugian yang dialami masyarakat Indonesia yang telah membeli video "Betamax" ? Apakah anda termasuk ? Kita tidak ingin mengulangi pengalaman seperti itu lagi. Pemilihan standar TV digital harus dilakukan secara hati-hati, melibatkan berbagai pihak, dan kalau bisa harus menjadi konsensus nasional.

3. ASPEK BISNIS

3.1 MASA TRANSISI


Mengapa perlu masa transisi ? Alasan utama adalah melindungi puluhan juta pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima TV analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini. Selain juga melindungi industri dan investasi operator TV analog yang telah ada, dengan memberi kesempatan prioritas bagi operator TV eksisting.

Keuntungan memberikan prioritas kepada operator TV eksisting adalah mereka dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun, seperti studio, tower, bangunan, SDM dan lain sebagainya. Selain itu karena infrastruktur TV digital terrestrial relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrastruktur TV analog, maka efisiensi dan penggunaan kembali fasilitas dan infrastruktur yang telah dibangun menjadi sangat penting. Hal ini dilakukan di negara-negara maju yang telah mapan seperti Australia, Inggris, negara Eropa daratan, Amerika Serikat dan Jepang.

Walaupun demikian untuk membuka kesempatan bagi pendatang baru di dunia TV siaran digital ini, maka dapat ditempuh pola Kerja Sama Operasi antar penyelenggara TV eksisting dengan calon penyelenggara TV digital. Sehingga di kemudian hari penyelenggara TV digital dapat dibagi menjadi "network provider" dan "program / content provider". Dengan kemampuan efisiensi frekuensi 1 : 6, berarti bisa saja dalam kanal RF yang sama diisi 6 program stasiun TV yang berbeda. Tetapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa apapun kebijakan yang akan diambil harus tetap melibatkan penyelenggara TV analog eksisting, industri televisi dan juga masyarakat.

Jika kanal TV digital ini diberikan secara sembarangan kepada pendatang baru, selain penyelenggara TV siaran digital terrestrial harus membangun sendiri infrastruktur dari nol, maka kesempatan bagi penyelenggara TV analog eksisting seperti TVRI, 5 TV swasta eksisting dan 5 penyelenggara TV baru untuk berubah menjadi TV digital di kemudian hari akan tertutup karena kanal frekuensinya sudah habis. Dapat dibayangkan penyelenggara TV analog ini akan mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang karena tidak bisa bersaing dengan penyelenggara TV digital. Selain itu jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, hal tersebut merupakan "inefisiensi pembangunan" besar-besaran, mengingat investasi untuk industri penyiaran luar biasa besar dan mahal. Masyarakat akan "terpaksa" membeli pesawat penerima TV digital selain pesawat penerima TV analog yang telah ada untuk dapat menerima seluruh program penyiaran baik TV digital maupun TV analog tanpa persiapan yang cukup. Hal-hal tersebut dipandang dari sudut ekonomi dan pembangunan nasional sangat merugikan ekonomi nasional secara keseluruhan, di saat bangsa ini harus membangun di bidang lain yang lebih tinggi prioritasnya, tetapi dana dihabiskan untuk investasi pembangunan TV digital yang tidak efisien dan tidak bijaksana.

3.2 INVESTASI

3.2.1 Investasi Publik

Harga pesawat televisi digital masih sangat mahal yaitu US,500-,000 atau dengan kurs 1 USD = Rp. 7000 sama dengan Rp. 31.500.000,- hingga Rp.105.000.000, harga ini di beberapa negara diharapkan turun menjadi sekitar US$ 1,000,- atau Rp.7.000.000,- (dgn nilai kurs saat ini) pada tahun 2003-2005 mendatang. Namun demikian evolusi televisi digital sangat dipengaruhi oleh pasar (market driven) oleh karena itu lambat laun akan harga tersebut akan turun dan jika siaran televisi digital telah menjangkau secara nasional maka harga televisi digital akan terjangkau masyarakat banyak.

Namun demikian para pemirsa tetap dapat menikmati siaran digital dengan memanfaatkan pesawat televisi analog yang ada saat ini dengan menggunakan �set top box� atau semacam decoder guna mendecode signal digital ke dalam pesawat penerima televisi analog. Harga per unit �set to box dimaksud sangat jauh berbeda dengan harga pesawat televisi digital yaitu saat ini berkisar US0 per unit atau setara dengan harga pesawat penerima televisi analog berwarna 14" saat ini. Jika dilihat dari potensi pasar yang ada di Indonesia begitu besar maka kemungkinan jumlah pengguna akan meningkat pesat dan oleh karena itu diharapkan harga tersebut akan bisa turun mencapai US0 paling tidak dalam 2 tahun berikutnya.

3.2.2 Investasi Penyelenggara (Broadcaster)
Biaya yang harus dipikul oleh penyelenggara televisi siaran untuk menggunakan teknologi digital tidak sedikit yaitu paling tidak sebesar US$ 10 juta, guna meningkatkan studio dan towernya serta peralatan pemancarnya. Banyak ahli memperkirakan bahwa para pemilik berspekulasi untuk tidak membuat perubahan hingga 6 atau 8 tahun mendatang.

Televisi digital menimbulkan lebih banyak hambatan keuangan khususnya untuk produser independent (production house) dan televisi publik. Sebagai contoh bila pada televisi analog cukup membutuhkan beberapa ribu dolar untuk membuat satu epidose program siaran, maka televisi digital membutuhkan jauh lebih banyak untuk membuat detailnya dan memerlukan perbaruan seluruh perangkat yg digunakannya. Dalam hal ini hanya jaringan televisi besar yg mempunyai sumber daya keuangan cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk bisa memproduksi siaran sendiri dibutuhkan sekitar US$ 2 - 6 juta perpemancar.

(GUNADI dan DENNY SETIAWAN )

Sumber:
www.ristek.go.id


11 July 2009

Uang Kertas Pecahan Rp2.000 Tahun Emisi 2009 Resmi Diluncurkan






Pejabat sementara (Pjs.) Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, didampingi Deputi Gubernur Bank Indonesia bidang pengedaran uang, S. Budi Rochadi, Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin, dan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustin Teras Narang, secara resmi meluncurkan uang kertas baru pecahan Rp2.000 tahun emisi 2009 sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia, pada Kamis, 9 Juli 2009, di Banjarmasin. “Penerbitan uang kertas emisi baru tersebut merupakan implementasi kebijakan Bank Indonesia di bidang pengedaran uang yaitu untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi yang layak edar”, demikian Pjs. Gubernur Bank Indonesia, Miranda S. Goeltom, dalam sambutannya.

Uang pecahan baru tersebut bergambar Pangeran Antasari (Pahlawan Nasional asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan) dengan gambar bagian belakang Tarian Adat Dayak. Uang tersebut akan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah mulai tanggal 10 Juli 2009. Pemilihan gambar pada uang tersebut mengacu kepada desain uang kertas sebelumnya yang bertemakan Pahlawan Nasional. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan dan untuk turut serta melestarikan budaya bangsa.

Uang kertas baru pecahan Rp2.000 berwarna dominan abu-abu dengan unsur pengaman berupa tanda air bergambar Pangeran Antasari dengan benang pengaman yang tertanam di kertas uang dan bertuliskan BI2000 berulang-ulang yang akan memendar merah di bawah sinar ultraviolet. Uang kertas pecahan baru ini juga mengakomodasi kebutuhan para tuna netra dengan menyediakan kode tertentu (blind code) di samping kanan bagian muka uang yaitu berupa kotak persegi panjang yang dicetak secara intaglio.

Selain itu, seperti pada saat mengeluarkan uang kertas baru pecahan Rp100.000 dan Rp20.000 tahun emisi 2004, serta Rp50.000 dan Rp10.000 tahun emisi 2005, Bank Indonesia juga mengeluarkan Uncut Banknotes Rp2.000 (uang khusus yang belum dipotong/uang bersambung) sebanyak 4.700 lembaran dengan jenis uang bersambung masing-masing berisi 2 bilyet, 4 bilyet dan 50 bilyet. Sebagai benda koleksi, Uncut Banknotes ini lazim dikeluarkan di berbagai negara sebagai penerbitan uang khusus.

Sumber: www.bi.go.id


02 July 2009

Software Lokal pun Mampu Keliling Dunia

Materi Cermin dan Lensa (pesonaedu)

Jakarta - Siapa bilang software lokal tak bisa bersaing dengan buatan vendor asing? Buktinya, meski berstatus 'buatan lokal' namun sudah banyak software-software anak negeri yang menjelajah dunia.

Salah satunya adalah PT Pesona Edu yang juga merupakan anggota lokal baru Business Software Alliance. Simon Bone, General Manager Sales & Marketing PT Pesona Edu mengatakan bahwa software pendidikan yang dibuat perusahaannya sudah tersebar ke 23 negara di dunia.

Dan yang lebih membanggakan lagi software ini dibuat seluruhnya oleh anak bangsa. "Kami juga telah memiliki 4 regional di negara ASEAN," ujarnya di sela acara pengumuman anggota baru BSA di Restauran Sate Senayan Jakarta, Rabu (1/7/2009).

Perusahaan lain yang juga telah menangguk sukses di pasar software dunia adalah PT Mitrais. Wiwie Haris, Direktur PT Mitrais bahkan mengaku bahwa softwarenya lebih dikenal di negara lain ketimbang di tempar asalnya.

Padahal PT Mitrais berasal dari Bali, namun mampu mengembangkan sayap bisnisnya di Malaysia, Australia hingga Afrika. Software yang dibuatnya lebih menyasar para software house yang juga ingin membuat suatu piranti lunak.

Inilah sedikit dari sejumlah prestasi software lokal yang mampu menaklukkan dunia. Belum pula dihitung berapa banyak putra-putri bangsa yang direkrut perusahaan asing sebagai developer.

Sayangnya, bukti sahih tersebut terkadang masih dianggap kurang untuk meyakinkan bagaimana kualitas software buatan anak negeri di rumah sendiri. Tak heran jika masih ada saja yang memandangnya sebelah mata.

"Harusnya tak ada alasan software lokal dianggap tidak layak," tandas Simon. ( ash / faw ).

Sumber:
http://www.detikinet.com