23 September 2016

Istana-istana di Jepang. Himeji Castle

Istana di Jepang (Castle) merupakan symbol otoritas dan kekuasaan penguasa jaman dahulu. Istana-istana di Jepang yang dibangun pada jaman peperangan juga meninggalkan pengetahuan dan teknologi karena merupakan fasilitas militer juga.

Megahnya Himeji Castle

Himeji castle sangat indah penampilan luarnya, mempunyai struktur yang kuat sebagai pertahanan terhadap serangan musuh yang dibangun dengan penuh pertimbangan yang matang.

Himeji Castle adalah situs warisan budaya Jepang yang pertama kali terdaftar di UNESCO. Istana ini adalah termasuk karya terindah peninggalan jaman keemasan teknologi dan arsitektur istana Jepang pada tahun 1600an. Sosoknya yang putih berkilau ini membuat istana ini dijuluki sebagai Istana Bangau Putih, karena istana ini berdiri mirip seekor burung  Bangau Putih yang sedang berdiri.

Sekilas sejarah dari Himeji Castle.

Himeji castle yang kini diakui oleh dunia dan PBB dalam hal ini UNESCO mempunyai masa-masa kelam, tepatnya sekitar 150 tahun yang lalu setelah jaman Samurai berakhir. Pemerintahan baru era Meiji mengeluarkan peraturan mengenai pemusnahan istana (selain yang diambil alih oleh angkatan darat pemerintah).  Himeji Castle menjadi salah satu target yang harus dimusnahkan dan dilelang dengan harga 23.5 Yen, yang kira-kira nilainya sama dengan 100.000 yen pada saat ini. Tetapi setelah itu, Himeji Castle dibeli kembali (buy back) oleh angkatan darat untuk di evaluasi nilai budaya dari Himeji Castle ini dan dapat bertahan hingga saat ini.

Pemandangan kota Himeji dilihat dari bagian atas Himeji Castle.
Himeji Castle sebagai sebuah istana keajaiban.

Pada perang dunia ke 2, Himeji Castle telah di bom dua kali dan seluruh kota Himeji hancur. Himeji Castle sendiri terkena bom, tetapi bom tersebut untungnya tidak meledak dan kemusnahan Himeji Castle bisa dihindari.
Sehari setelah peristiwa pemboman, penduduk Himeji menangis dan terharu melihat Himeji Castle masih tegak berdiri di tengah-tengah kehancuran kota, inilah yang dianggap penduduk Himeji sebagai sebuah keajaiban.

Pemandangan sisi lain dari kota Himeji yang tampak dari salah satu sudut bagian atas Himeji Castle.
Legenda Ubagaishi.

Ada sebuah legenda seorang nenek tua ketika istana ini sedang dibangun, pada saat itu ada nenek tua yang tinggal di dekat Himeji Castle. Nenek tua tersebut ingin membantu pembangunan membuat istana tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena sudah tua. Tetapi dia masih bisa menyumbang gerinda batu yang sudah tua dan mengatakan “Pakailah ini” kepada pemilik istana. Pemilik istana pun senang dan langsung menggunakan gerinda batu tersebut di tengah-tengah tembok batu. Batu ini kemudian disebut Ubagaishi (batu wanita tua) dan hingga saat ini batu tersebut masih bisa kita lihat di salah satu bagian dari Himeji Castle tepatnya di sekitar Mizu no Ichi Mon.

Kisah Putri Sen dan Himeji Castle.

Dahulu ada seorang putri yang merupakan salah satu tokoh di Istana Himeji (Himeji Castle), ia merupakan putri yang sangat unik karena berusaha untuk setia kepada dirinya sendiri pada jaman peperangan dimana perempuan sangat sulit untuk hidup. Namanya adalah Putri Sen. Putri Sen adalah seorang cucu dari Shogun Ieyasu dan dipaksa untuk melakukan pernikahan politik pada saat usianya baru 7 tahun dengan seorang raja dari pihak musuhnya. Tetapi, kerajaan tersebut runtuh beberapa saat kemudian, dan Putri Sen di tolong di tengah Istana yang sedang membara karena terbakar. 

Dalam perjalanan ke Edo (Nama lama kota Tokyo) Putri Sen jatuh cinta pada pandanga pertama kepada Tadatoki Honda yang kemudian menjadi pemilik Istana Himeji (Himeji Castle). Ieyasu mengetahui isi hati Putri Sen, menyetujui pernikahan Putri Sen dengan Tadatoki Honda, karea Ieyasu ingin melihat Putri Sen bahagia. Pernikahan dua insan ini adalah murni pernikahan manusia yang saling mencintai, yang sangat jarang sekali pada masa peperangan saat itu. Setelah menikah, Putri Sen tinggal di istana Himeji dan berbahagia hingga akhir hayatnya.

Himeji Castle menjadi lokasi bagus untuk syuting Film.

Himeji Castle saat ini juga sering menjadi lokasi untuk syuting banyak film, salah satunya adalah seri James Bond 007 dengan judul “You Only live twice” dimana Himeji Castle digunakan sebagai tempat pelatihan para Ninja. Ada beberapa adegan yang di ambil disini, diantaranya saat James Bond turun dari sebuah Helicopter di San no Maru, dan sebagainya.

Himeji Castle dilihat dari halaman luas yang ada di salah satu sudutnya.
Akses menuju Himeji Castle.

Himeji Castle terletak di kota Himeji yang merupakan bagian dari Perfecture Hyogo. Jika kita sedang berada di kota Osaka, maka akan sangat mudah menuju lokasi Himeji Castle ini, walaupun jaraknya cukup jauh dari kota Osaka, waktu tempuh yang diperlukan menuju kota Himeji adalah sekitar 1 jam 30 menit perjalanan dengan menggunakan kereta api milik jaringan JR baik dari Osaka Station ataupun dari Shin Osaka station dan kita akan turun di Himeji Station. 

Peta Akses dari Osaka menuju Himeji.
Dari sini (Osaka Station dan Shin Osaka Station) kita bisa memilih menggunakan Shinkasen Mizuho 601 dan Shinkasen Kagoshimachuo di jalur Tokaido-Sanyo Shinkasen atau juga dengan kereta JR Tokaido-Sanyo Line. Jika gunakan kereta cepat Shinkasen jarak tempuh hanya 30 menit saja.

Shin Osaka Station. Saat kami menanti kereta menuju kota Himeji

Papan petunjuk jalan di sekitar pedestrian menuju Himeji Castle
Sementara jarak dari Himeji Station ke Himeji Castle cukup jauh, sekitar 1 Km. Ini bisa kita tempuh dengan menggunakan bus dari Himeji Station atau juga bisa dengan berjalan kaki. Saat saya menuju Himeji Castle saya lebih memilih jalan kaki, dengan pertimbangannya adalah sekalian melihat-lihat situasi sepanjang jalan menuju Himeji Castle. Ternyata pilihan dengan berjalan kaki ini malah saya sukuri karena saya bisa benar-benar melihat-lihat kanan-kiri jalan dengan bebas. Trotoar disisi-sisi jalan ini juga cukup luas, sekitar 12 meter lebarnya dari bahu jalan.

Smoking Area di tengah pedestrian kota Himeji
Pedestrian luas ini dilengkapi dengan pot-pot tanaman dan bebarapa pohon-pohon yang tingginya sedang. Sementara di kedua sisi jalan juga berjajar berbagai toko dan perkantoran. Terdapat juga sebuah smoking area di tengah pedestrian ini, jaraknya sekitar 200-300 meter dari Himeji Station. Saat melihat smoking area ini saya manfaatkan untuk istirahat sejenak sambil menunggu 2 orang teman yang telah lebih dulu berangkat dari Osaka, saya tidak bersama mereka karena saya tertinggal kereta di stasiun Shin Osaka, saat mereka masuk kereta saya sedang bertanya kepada petugas stasiun mengenai kebenaran jalur kereta yang akan saya tumpangi.

Ticket Masuk Himeji Castle

Diantara beberapa castle yang banyak terdapat di hampir setiap kota di Jepang, Himeji Castle termasuk salah satu castle dengan ticket masuk yang cukup mahal, terutama bagi traveler seperti saya. Untuk bisa masuk dan menikmati seluruh bagian dari Himeji Castle ini kita harus membayar ticket masuk (admission fee) seharga 1.000 Yen (Dewasa) dan 700 Yen (Anak-anak). 

Ticket Masuk Himeji Castle
Ticket ini bisa di beli di bagian depan halaman Himeji Castle, baik melalui locket penjualan ticket atau bisa juga melalui beberapa vending machine yang telah disediakan.  Di sisi lain counter penjualan ticket masuk terdapat sebuah toko souvenir dan tourist information center khusus Himeji Castle.

Counter penjualan Ticket Himeji Castle.

Vending Machine untuk pembelian ticket masuk Himeji Castle.

Gerbang masuk dan lokasi counter penjualan ticket masuk Himeji Castle.

Papan petunjuk mengenai sejarah Himeji Castle yang berada di depan locket penjualan ticket masuk.

Rak brosur mengenai Himeji Castle dan Bapak petugas penerangan di Himeji Castle.
Kumpulan brosur yang bisa diambil dengan berbagai pilihan bahasa.
Brosur Himeji Castle yang saya dapatkan.

Maket Himeji Castle yang terdapat di dalam salah satu ruang utama Himeji Castle.

Maket contoh struktur bangunan dari Himeji Castle.
Keterangan tentang struktur bangunan dari Himeji Castle.
Salah satu koridor di dalam Himeji Castle.
Kegiatan pengunjung yang mencoba ikut melakukan ritual penghormatan di dalam Himeji Castle.

Salah seorang turis lokal yang ikut melakukan ritual penghormatan di dalam Himeji Castle.
Salah satu ruang yang tidak boleh di masuki oleh pengunjung Himeji Castle.
Para turis sedang menikmati pemandangan kota Himeji dari bagian atas Himeji Castle.

Ketika selesai melihat pemandangan dari atas Himeji Castle.
Teropong yang disediakan untuk melihat suasana kota Himeji.


Sesaat sebelum meninggalkan Himeji Castle.
Sebuah sumur di salah satu bagian luar Himeji Castle.

Sumur dimana terdapat banyak koin dari pengunjung yang datang ke Himeji Castle.

Saat akan masuk ke dalam Himeji Castle.
Himeji Castle tampak dari salah satu sisi paritnya.