12 November 2009

Pasar mobile broadband mengerucut


Oleh Fita Indah Maulani, Bisnis Indonesia

JAKARTA: Persaingan pasar mobile broadband (akses Internet seluler berbasis modem) di tiga besar operator telekomunikasi kini mulai mengerucut, karena PT Exelcomindo Pratama Tbk (XL) tidak melakukan ekspansi pasar.

XL menahan ekspansi penjualan mobile broadband sebagai salah satu pendapatan dari layanan data karena keterbatasan kapasitas layanan, ketika tidak mendapatkan tambahan alokasi frekuensi 3G.

Sebaliknya, PT Telkomsel dan PT Indosat berencana mendorong pertumbuhan pelanggan menyusul diperolehnya tambahan alokasi frekuensi 3G sebesar 5 MHz.

Hasnul Suhaimi, Dirut PT Exelcomindo Pratama Tbk (XL), mengatakan pihaknya merasa jumlah pengguna mobile broadband XL saat ini sudah sesuai dengan kapasitas layanan sehingga untuk sementara tidak agresif dahulu dengan layanan tersebut.

“Karena kami memutuskan tidak menambah frekuensi tahun ini, maka fokus sekarang menjaga kualitas layanan. Jika penjualan ditingkatkan tetapi kualitas layanan menurun juga tidak baik,” ujarnya kepada Bisnis pekan lalu.

Dari ketiga operator telekomunikasi terbesar saat ini, hanya XL yang memutuskan tidak mengambil tambahan frekuensi 3G sebesar 5 MHz yang ditawarkan pemerintah beberapa waktu lalu.

Telkomsel dan Indosat mengambil tambahan tersebut dengan tujuan akan mereka gunakan untuk meningkatkan kualitas layanan Internet berbasis mobile broadband atau jaringan seluler pita lebar.

“Kami baru akan menambah frekuensi 3G tahun depan, bukan tahun ini,” ujar Hasnul.

Pendapatan XL dari layanan data saat ini baru menyumbang 4% kepada total pendapatan perusahaan.

Hal itu sangat kontras dengan layanan data di operator dari Telkomsel dan Indosat, yang rata-rata menyumbang 15% terhadap total pendapatan perusahaan.

Dia mengatakan pihaknya kini memilih meningkatkan penjualan produk bundling seperti BlackBerry dan ponsel China rasa Berry seperti Nexian. Kedua operator lainnya juga melakukan pemasaran agresif di pasar ini.

Pelanggan melonjak

Pelanggan seluler diperkirakan melonjak hingga 150 juta pada tahun depan, dengan jumlah pengguna mobile broadband mencapai 6 juta. Mereka rata-rata memanfaatkan kemudahan akses Internet di mana saja menggunakan modem paket berbayar tertentu.

President Director & CEO Indosat Harry Sasongko mengatakan tambahan frekuensi 3G akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas layanan 3G kepada pelanggan serta menjawab kebutuhan pasar broadband yang terus tumbuh secara signifikan.

Hingga saat ini layanan 3,5 G Indosat telah dapat dinikmati 26 kota yaitu Jabodetabek, Banda Aceh, Medan, Batam, Palembang, Bandung, Cirebon, Semarang, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Cilacap, Cepu, Salatiga, Kudus, Jepara, Magelang, Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, dan Makassar.

Indosat tidak bergerak sendirian dalam merebut pasar mobile broadband. PT Indosat Mega Media (IM2) sebagai anak perusahaan juga sangat agresif meraih pasar.

Share/Bookmark

No comments:

Post a Comment