16 September 2008

Penderita Maag Tetap Dapat Berpuasa Ramadan



IBADAH puasa di bulan Ramadan merupakan sebuah hikmah yang memiliki makna terdalam bagi kesehatan tubuh. Dengan tiga mekanisme aktif, yaitu perlindungan, pencegahan, dan pengobatan. Puasa memberikan perlindungan terhadap organ tubuh dengan relaksasi organ pencernaan.

Pembatasan suplai makanan selama berpuasa pun mencegah penumpukan racun, kotoran, dan zat sampah. Pertanyaannya kini, apakah ibadah puasa dapat dilakukan bagi mereka yang mengidap penyakit maag?

Seperti diketahui, ibadah puasa dilakukan selama sebulan penuh. Saat itu seluruh umat muslim menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsu. Nah, pasti akan terasa mengganggu bila penyakit maag datang pada moment tersebut.

Menanggapi hal itu, Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi IPB Bogor Prof Dr Ir Ali Khomsan Ms, menuturkan ibadah puasa seharusnya dapat membuat tubuh tiap orang menjadi lebih ringan. Bahkan, dengan berpuasa diharapkan setiap orang bisa menurunkan berat badannya, kurang lebih 2-3 kilogram.

Menurutnya, maag merupakan penyakit yang disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, sehingga menimbulkan pergesekan dan asam lambung yang berlebihan. Berdasarkan sebuah penelitian maag dibedakan menjadi dua jenis, yaitu maag ringan dan maag berat.

"Untuk penderita maag berat tentunya lebih baik mereka tidak berpuasa dan harus lebih menjaga kesehatannya, sedangkan bagi mereka yang menderita penyakit maag dalam tahap ringan tidak masalah jika tetap menjalankan ibadah puasa," papar Prof Dr Ir Ali Khomsan Ms, saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, beberapa waktu lalu.

Bila Anda penderita maag dapat membedakan jenis penyakit yang diderita termasuk kategori ringan atau berat, maka langkah yang harus ditempuh lainnya ialah mengatur pola makan. Umumnya penderita maag memang dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil tapi sesering mungkin.

"Agar penderita maag tetap bisa menjalankan ibadah puasa dan menjaga pola makan yang seimbang dengan waktu makan teratur, terutama pada saat makan sahur dan berbuka. Tetapi hal itu dilakukan dalam porsi sesuai kebutuhan orang yang bersangkutan," saran Prof Ali.

Tak sebatas itu saja, seorang penderita maag juga sebaiknya tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kandungan asam tinggi atau terlalu pedas, agar tidak memicu rasa sakit yang berlebihan. Karena itu, menu-menu yang disajikan pun harus terdiri dari sayur dan buah-buahan.

Sementara itu, untuk menambah cadangan energi dan stamina tubuh, asupan vitamin diyakini dapat mewujudkannya. Namun, Prof Ali memiliki cara pandang berbeda.

"Untuk vitamin atau suplemen sebagai daya tahan tubuh sebenarnya tidak terlalu penting, fungsinya hanya sebagai pelengkap saja. Kebutuhan vitamin akan menjadi penting bagi orang-orang yang memiliki aktivitas tinggi saat bekerja," ungkapnya.

Selain menjaga asupan makanan yang seimbang, Prof Ali juga menyarankan untuk minum banyak air putih.

"Sebaiknya minum 1-2 gelas air putih di saat sahur. Karena air putih merupakan pilihan yang baik untuk menambah daya tahan tubuh," pungkasnya. (nsa)


Sumber:
http://lifestyle.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/09/15/27/146003/penderita-maag-tetap-dapat-berpuasa-ramadan


No comments:

Post a Comment