INILAH.COM, Washington – Penelitian baru mendapati saat gunung Toba di Sumatera meledak 74.000 tahun lalu menyebabkan bumi membeku. Akibat pendinginan yang terjadi, iklim dunia turun hingga 10 derajat celcius.
Ledakan yang kini menghasilkan danau Toba itu melemparkan 1000 kali batuan serta materi lain lebih banyak, dibandingkan ledakan Mount St Helens di Washington pada 1980. Akibat hal itu iklim turun 10 derajat C dan menyebabkan kekurangan pangan.
Ledakan gunung berapi seperti Toba membawa dampak sebaliknya dari pemanasan global. Meskipun ledakan mengeluarkan karbon dioksida yang menimbulkan gas rumah kaca, tapi juga mengeluarkan sulfur dioksida.
Jika bercampur dengan uap air, sulfur dioksida akan berbentuk sulfate aerosols yang bisa menyebar ke seluruh dunia. Akibatnya bisa menghalangi sinar matahari dan mendinginkan udara dan menjadi hujan dan salju asam.
Bukti paleoclimate menunjukkan ledakan Toba, yang terjadi di akhir zaman es mengeluarkan sulfur dioksida lebih banyak dari Mount St Helens. Ledakan itu berbarengan dengan siklus pendinginan 1000 tahunan.
Peneliti yang dipimpin oleh climatologist Alan Robock dari Rutgers University di New Brunswick New Jersey menjalankan skenario ledakan yang ternyata sulfur dioksida lebih banyak dihasilkan oleh ledakan Toba.[ito]
sumber: inilah.com
keren infonya sobat...
ReplyDelete