28 August 2008

Masjid Cheng Ho di Surabaya


Masjid, lebih dari sekedar tempat ibadah ritual. Fungsi itu kini semakin mengemuka. Masjid kini banyak kembali menjadi pusat kegiatan umat dalam bidang ekonomi, sosial dan politik. Banyak pula masjid didirikan dengan latar belakang sejarah yang menarik.

Imaji mulai edisi ini hingga empat minggu ke depan hadir dengan seri khusus masjid-masjid di Indonesia yang malam ini akan diawali oleh Masjid Muhammad Cheng Ho di Surabaya..
Sekilas pandang bangunannya kelihatan seperti kelenteng, atau tempat Ibadah umat Kong Hu Cu, dengan dominasi merah, hijau, dan kuning. Arsitekturnya khas bangunan-bangunan klasik Cina. Pintu masuknya menyerupai pagoda lengkap dengan patung naga dan singa. Namun kalau dilihat lebih teliti lagi, akan terbaca lafaz “Allah�, dalam huruf Arab di punck pagoda. Jelas ia lambang Islam – bukan kuil penganut Tao, tetapi masjid Muslim. Yang jelas, meskipun agama Islam berasal dari Timur Tengah, namun bentuk bangunan Muslim, seperti masjid, di luar jazirah Arab, turut menyerapkan ciri-ciri budaya dan kesenian budaya para penganut tempatannya.

Willy Pangestu adalah Sekretaris Pembina Iman Tauhid Islam, Cabang Jawa Timur dan juga pengurus Masjid Muhammad Cheng Ho.

Rumah ibadah tidak terpaku pada dari mana agama itu berasal. Tapi justru rumah ibadah terpengaruh oleh budaya dari umatnya. Seperti di Indonesia pada zaman wali songo bangunan masjid itu bentuknya seperti orang-orang Jawa, bukan seperti bangunan Timur Tengah yang sekarang ini, dan di Tiongkok banyak bangunan masjid yang bentuknya itu seperti istilahnya kleteng. Kleteng itu rumah ibadah yang berarkitektur Tiongkok.

Gabungan unsur Tionghua dan Arab menjadi ciri khas masjid Muhammad Cheng Ho. Nama itu diabadikan sebagai penghormatan pada Cheng Ho, laksamana Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanan beliau ke kawasan Asia Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, tetapi juga menyebarkan agama Islam;

Kita sudah sejak 1995 sudah membuat satu yayasan Md Cheng Ho Indonesia. Hingga waktu memberi nama, kita pakai nama yayasan tersebut. Kita ingin sampaikan kepada masyarakat Tionghua yang bukan Muslim bahwa nenek moyang kita itu juga ada yang Muslim, kerana di Indonesia, hampir semua Tionghua, tidak dekat dengan Islam. Kedua, kita sampaikan kepada masyarakat Indonesia bahwa di Tiongkok, itu banyak yang Islam, bahkan wali songo pun banyak yang Cina, cuma dari Belanda, seakan-akan orang Tionghua itu dan Islam adalah ibarat dua hal yang berlawanan.

Masjid Muhammad Cheng Ho di bangun pada tahun 2002, dan bisa menampung 200 jemaah. Meskipun dibangun dengan latar belakang kenangan sejarah, namun juga disesuaikan dengan keadaan sekarang. Misalnya kehidupan masyarakat plural di Indonesia mendorong masjid itu menyediakan tempat berkomunikasi antara kelompok yang berbeda aliran. Masjid Cheng Ho juga merupakan daya tarik bagi para pelancong.

Willy Pengestu, Sekretaris Pembina Iman Tauhid Islam, Cabang Jawa Timur dan pengurus Masjid Muhammad Cheng Ho, menekankan pentingnya unsur pluralisme di kalangan Muslim Indonesia sendiri diberikan perhatian dalam kehidupan beragama di negara itu dan itu tercermin dari misi masjid tersebut.

Masjid Cheng Ho tidak berkelompok pada salah satu golongan aja, di Indonesia ada Muhammadiyah, ada NU, kita tidak berbelah pada satu pihak saja, kita adalah Islam, Islam yang neutral, kebetulan basicnya banyak TiongHua, antara kelompok, mahupun antara ethnics, bahkan banyak dari teman, saudara, yang beda agama juga adakan atau berdiskusi di sini. Banyak dari mereka datang ngomong, tanya-tanya, ajaran Islam yang paling basic, yang tidak mengenal kekerasan, tidak mengenal radikal, Islam agama sejuk, semua orang kalau tidak kenal, tidak sayang, kalau mereka kenal, saya yakin mereka akan sayang.

Usaha memberikan penjelasan bahwa Islam bukanlah agama asing kepada masyarakat etnik Cina membantu dalam pendidikan budaya masyarakat etnik Cina di Indonesia itu sendiri. Salah satu tolok ukurnya adalah hampir setiap Jumaat, paling tidak, seorang muallaf Cina datang memeluk agama Islam di masjid tersebut.

Sumber :
http://www.eastjava.com/news/2006/09/26/seri-masjid-di-indonesia-1-masjid-muhammad-cheng-ho-surabaya/
http://video.okezone.com
http://www.youtube.com












No comments:

Post a Comment