Traveling
aman dan nyaman menjadi harapan para traveler dimanapun di dunia ini, termasuk
juga saat berkeliling untuk menjelajah berbagai wilayah di suatu negeri,
termasuk Jepang. Jepang adalah salah satu Negara di Asia yang sangat terkenal
dengan transportasi publiknya yang sangat banyak dan saling terkoneksi satu dengan lainnya dan terintegrasi dengan berbagai layanan publik lainnya.
Berbicara Jepang, pasti hal
pertama yang akan kita ingat tentang layanan transportasi publik ini adalah layanan
kereta cepatnya atau biasa di sebut sebagai “bullet train”, yang di Jepang
sendiri sering disebut sebagai Shinkasen. Ya Shinkasen sudah menjadi icon
transportasi publik yang cepat, aman, nyaman serta terkenal dengan ketepatan
waktu perjalanannya.
Perlu diketahui juga selain
kereta peluru (bullet train) atau Shinkasen ini masih banyak pilihan jenis
kereta yang melayani hampir di seluruh wilayah negara Jepang. Dari ujung utara
Jepang hingga bagian selatan negara Jepang, semua sudah terkoneksi dengan
layanan kereta api dan Shinkasen.
Baiklah, disini kita tidak
akan bahas lebih jauh tentang Shinkasen tersebut, tetapi akan membahas beberapa
opsi terkait cara berhemat cost untuk transportasi selama di Jepang.
Berikut
adalah opsi-opsi transportasi untuk berkeliling berbagai daerah di Jepang,
diantaranya sebagai berikut :
1. Pesawat Terbang
2. Kereta Api
3. Bus
4. Sewa Kendaraan Pribadi
5. Taksi
1. Pesawat Terbang.
Seperti sudah kita ketahui
bersama bahwa saat ini untuk berpergian kesuatu wilayah yang cukup jauh juga
sering bisa kita lakukan dengan moda transportasi udara, yaitu pesawat terbang.
Saat ini banyak sekali bertebaran berbagai promo menarik, utamanya adalah
ticket pesawat terbang.
Ticket promo yang murah ternyata juga bisa kita
dapatkan saat kita berada di Jepang untuk beberapa penerbangan lokalnya, seperti
dari Tokyo Airport (Haneda dan Narita) ke Sapporo atau Osaka melalui Kansai
Airport (KIX) ke Sapporo. Ini adalah salah satu contoh penerbangan murah yang
ada di Jepang untuk wilayah dalam negeri Jepang (local flight). Untuk harganya
biasa berkisar antara 500-800 rupiah sekali jalan (one way).
Hal ini bisa menjadi opsi
kita jika kita ingin menghemat waktu perjalanan dengan jarak yang cukup jauh.
Jika dibandingkan dengan menggunakan kereta cepat Shinkasen ini bisa berharga
sama, bahkan terkadang harga ticket pesawat lebih murah dari pada ticket
Shinkasen. Harga ticket Shinkasen untuk perjalanan one way dari Sapporo ke
Tokyo adalah sekitar 27.240 JPY.
2. Kereta Api.
Untuk jenis transportasi
kereta api di Jepang ada banyak macamnya, mulai dari jaringan kereta milik JR
(Japan Railway) hingga jaringan kereta api biasa yang berbeda di setiap
kota-kotanya. Bahkan khusus untuk JR network ini masih terbagi lagi menjadi JR
East dan JR West. Seperti di kota Tokyo dilayani setidaknya tidak kurang dari 3
perusahaan layanan kereta api. Jaringan kereta api bawah tanahnya bukan
dikelola oleh JR, dan dinamakan Tokyo Metro Subway.
Kereta Api sebagai salah satu
alat transportasi utama di Jepang memang menjadi pilihan banyak orang ketika
mengunjungi Jepang, karena tersedia berbagai pilihan kereta api, mulai dari
Shinkasen, Kereta Express hingga subway atau kereta bawah tanah.
Untuk menikmati transportasi
kereta api ini juga tersedia berbagai pilihan Ticket Pass baik itu yang berlaku
secara regional ataupun yang berlaku lebih luas cakupannya seperti JR Pass yang
dikeluarkan oleh jaringan kereta api Japan Railway atau biasa disingkat menjadi
JR. Durasi masa berlakunya juga tersedia dalam berbagai pilihan waktu,
contohnya One Day Pass Ticket, 3 Day Pass Ticket, dan untuk JR Pass mulai dari
7 hari hingga 21 hari.
Berikut adalah harga JR Pass
yang berlaku saat ini :
TYPE
|
GREEN
|
ORDINARY
|
Duration
|
Adult
|
Child
|
Adult
|
Child
|
7 Day
|
4.940.000
|
2.470.000
|
3.700.000
|
1.850.000
|
14 Day
|
7.995.000
|
4.000.000
|
5.895.000
|
2.950.000
|
21 Day
|
10.400.000
|
5.200.000
|
7.540.000
|
3.770.000
|
Harga dalam rupiah dengan kurs 128
rupiah per Yen (kurs September 2016)
Sementara bagi yang berpikir tidak akan menggunakan JR Pass karena berbagai pertimbangan, masih ada beberapa opsi lagi yang bisa dipilih untuk tetap bisa menggunakan jaringan kereta api di Jepang, contohnya saat kita berada di Tokyo kita masih bisa gunakan IC Card seperti Pasmo Card yang berharga 2.500 JPY serta jaminan 500 JPY,
Pasmo Card ini bisa kita refill saat saldonya sudah habis. Untuk melakukan refill saldo Pasmo Card bisa dilakukan di hampir semua stasiun di kota Tokyo dan bisa dibeli di vending machine yang memang sudah disediakan oleh pihak stasiun.. Pasmo Card ini bisa digunakan untuk jaringan Tokyo Metro Subway dan juga untuk jaringan kereta milik JR, tetapi tidak bisa digunakan untuk kereta cepat seperti Shinkasen.
Saat berada di Tokyo, saya hanya menggunakan Pasmo Card ini untuk berkeliling kota Tokyo, dengan pertimbangan tidak worthed jika gunakan JR Pass, walaupun saya memang akan berkeliling beberapa kota di Jepang, seperti Osaka dan Kyoto. Karena cukup lama menimbang-nimbang sejak masih berada di Jakarta, akhirnya saya putuskan untuk gunakan hanya kartu pass yang berlaku secara lokalan saja, dan di kota lainnya saya akan beli kartu pass lainnya sesuai kebutuhan saya.
|
Beberapa Kartu Pass yang saya gunakan saat di Jepang. |
Saat berpindah kota dari Tokyo dan tiba di Osaka, untuk transportasinya saya menggunakan Kansai Thru Pass 2 Days seharga 4.500 JPY. Kansai Thru Pass yang saya beli hanya berlaku untuk 2 hari penggunaan saja. Kansai Thru Pass berlaku hampir untuk seluruh moda transportasi di area Kansai, seperti MRT, LRT dan bus, kecuali jaringan JR.
Kansai Thru Pass ini hanya saya gunakan untuk berkeliling kota Osaka saja selama 2 hari, mulai dari pagi hingga malam hari kembali ke hotel saya di dekat stasiun Dobutsuenmae, Osaka.
|
Kansai Thru Pass yang saya gunakan hanya untuk keliling kota Osaka. |
Sekalipun wilayah berlakunya Kansai Thru Pass ini cukup luas, saya tak sempat untuk bisa memaksimalkan penggunaan kartu ini berkeliling seluruh wilayah Kansai mengingat saya adalah tipe traveler santai yang tak pernah mau terlalu terburu-buru di setiap tempat yang saya datangi.
Bersambung ...