05 May 2010

Asuransi Syariah Berpotensi Tumbuh Hingga 150%



JAKARTA. Bisnis industri asuransi syariah nyatanya kian menarik, tak heran pelaku industri di bisnis ini pun terus bertambah. Awal tahun ini saja, sudah ada tiga perusahaan yang menyatakan minatnya menggarap bisnis ini dan kini tengah dalam proses di Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

"Kalau pelaku ditambah tiga saja, boleh jadi secara keseluruhan akan ada pertumbuhan total premi sekitar 150% di asuransi syariah tahun ini," papar Parmin, Direktur Asuransi Mubarakah, Selasa (4/5).

Meski belum banyak pemain, bisnis asuransi syariah terus menunjukan pertumbuhan yang siginifkan. Parmin mencatatkan, pada 2009 lalu total premi asuransi syariah tumbuh hingga 78% dibandingkan tahun sebelumnya. "Sebenarnya pertumbuhan asuransi syariah ini dari tahun ke tahun cukup bagus, bisa dibilang tumbuh signifikan. Lihat saja, total premi 2009 saja sudah mencapai sekitar Rp 2,053 triliun naik dari 2008 sekitar Rp 1,4 triliun," katanya.

Meski demikian, Parmin menilai market share di bisnis ini masih terbilang kecil. "Sekarang market share syariah belum mencapai 2%, baru mencapai 1,44% saja. Kalau dilihat seperti itu, kan kue-nya masih besar, maka tak heran banyak yang tergiur dengan asuransi syariah," terang Parmin.




Ia menilai, ketertaikan menggarap bisnis ini diyakininya karena mayoritas penduduk Indonesia muslim dan kesadaran masyarakat muslim semakin meningkat, sehingga semangat untuk bersyariah semakin tinggi. "Regulasi juga dengan mengeluarkan PMK 18/2010, menjadikan dorongan bagi pelaku-pelaku industri asuransi melihat potensi di syariah ini," papar Parmin.

Apalagi, tambahnya, saat ini bukan hanya kalangan-kalangan muslim saja yang tertarik pada bisnis syariah. "Ini bagus karena bisa menjadi sarana edukasi syariah juga. Semakin banyak pemain, semakin cepat pertumbuhan di syariah," tandasnya.

Salah satu yang membatasi perkembangan syariah tidak signifikan ialah karena pemainnya yang masih terbatas, sehingga sosialisasi terbilang kurang dalam hal ini. "Kita yang lebih dulu bergerak di sini melihat ini bertambahnya pelaku bukan sebagai ancaman, tapi ini sebagai potensi yang akan mendorong pertumbuhan asuransi syariah agar bisa lebih diedukasikan, dan setiap perusahaan kan punya segmen berbeda," terangnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Asuransi umum Indonesia Kornelius Simanjuntak mengatakan, perkembangan asuransi syariah cukup baik. Malah, ia melihat potensi pasarnya semakin besar. "Tapi minat berasuransi saat ini masih rendah, dan untuk itu pengenalan asurani syariah harus terus dilakukan," ujarnya.

Sumber:
www.kontan.co.id

No comments:

Post a Comment