26 April 2010

PLN PERKENALKAN LAMPU LED SEBAGAI SOLUSI BARU HEMAT LISTRIK


Light Emitting Diode (LED)
sebenarnya telah lama dikenal terutama dalam bidang elektronika. Coba lihat remote TV, ada lampu kecil yang menyala bila Anda mengganti saluran TV bukan? Itulah lampu LED. Cahaya yang dihasilkannya berasal dari pancaran dioda-dioda kecil yang menyala dengan bantuan energi listrik. Bila dulu LED hanya digunakan untuk perangkat elektronik, kini fungsinya semakin luas dan telah menjadi sumber pencahayaan buatan dalam bangunan.


Untuk memberikan terang yang lebih kuat, sejumlah LED disatukan dalam sebuah bohlam. Bentuk bohlam ini beragam. Ada yang berupa bohlam bertipe down light dalam berbagai ukuran, ada pula yang berupa kabel memanjang yang biasa dikenal dengan sebutan strip light. Biasanya strip lighting digunakan untuk pencahayaan bertipe indirect atau dekoratif.


Senin (29/03) siang, PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah melakukan sosialisasi penggunaan lampu LED sebagai salah satu solusi berhemat listrik, bertempat di Masjid An-Nur, Sei Ulin – Banjarbaru yang merupakan masjid didalam kompleks Batalyon Infanteri Yonif 623. Sifatnya yang sangat efisien membuat LED sangat hemat energi. Hal ini disebabkan oleh karakternya yang menyerap energi dan mengubahnya menjadi cahaya, bukan panas. Bandingkan dengan halogen yang menghasilkan panas jauh lebih besar dibandingkan dengan kuantitas cahayanya. Lampu halogen 70 watt dapat digantikan oleh LED 9 watt.


Dalam sambutannya, Pelaksana Harian General Manager PLN Kalselteng – Muji Wardoyo menyampaikan penjelasan tentang lampu LED dan kondisi kelistrikan terkini di wilayah Kalsel dan Kalteng. “Silaturahmi ini sebagai media komunikasi sehingga dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan bahwa kondisi yang terjadi di PLN Kalselteng sekarang ini terjadi juga di seluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang,” papar Muji


Lebih lanjut Muji Wardoyo mengatakan, kegiatan pembagian lampu LED ini merupakan salah satu bagian dari program Demand Side Management PT PLN (Persero) yang ditujukan untuk menekan konsumsi listrik pelanggan. “Program ini termasuk program kerja 100 hari Direktur Operasi Indonesia Timur,” lanjut Muji. Tidak hanya mampu menghemat penggunaan listrik dan mengurangi panas, variasi warna lampu LED pun lebih luas. Pendaran cahaya yang dihasilkan pun lebih halus dan nyaman di mata.


Muji Wardoyo yang merupakan Manajer SDM & KHA menjelaskan, harga jual lampu LED memang lebih mahal, tapi harus menjadi pertimbangan pula segala kelebihan dan usia pemakaiannya yang jauh lebih lama dibanding lampu-lampu jenis lain. “Selain menghasilkan kualitas cahaya yang lebih baik, dengan menghemat energi, masyarakat juga dapat menyelamatkan lingkungan,” kata Muji Wardoyo


Sebagai awalan, PLN Kalselteng baru dalam tahap memperkenalkan penggunaan lampu LED dengan membagikan masing-masing 10 buah lampu LED kepada 10 masjid di wilayah Banjarbaru, yakni :


1. Masjid Miftahul Khoriah Jl. Sidodadi I Loktabat Selatan
2. Masjid Nurul Jariah Jl. A. Yani Guntung Payung

3. Masjid Nurul Muhajirin Jl. A. Yani Guntung Payung
4. Masjid Jami Al-Mukarramah Jl. A. Yani Landasan Ulin
5. Masjid Miftahul Khairat Jl. A. Yani Guntung Payung

6. Masjid Nurul Iman Jl. A. Yani Loktabat
7. Masjid Al-Baitur Jl. Unlam 3 Banjarbaru
8. Masjid An-Nur Jl. M. Noor Seu Ulin
9. Masjid Nurul Falah Jl. A. Yani Banjarbaru
10. Masjid Sabilal Amin Kompleks Amaco Banjarbaru

Kegiatan yang dikemas sekaligus dengan penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) ini, dihadiri oleh seluruh perwakilan masjid-masjid penerima bantuan. Dalam kesempatan itu diserahkan juga bantuan berupa wireless dan lampu emergency. Tidak hanya itu, PLN Kalselteng juga menyerahkan bantuan dana senilai Rp. 5 juta kepada SD Islam Terpadu Insantama Banjarbaru untuk penyelenggaraan kegiatan Outbond for Moslem Kids.


Rencananya, Selasa (30/03) pagi, Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur – Syarifuddin Ibrahim akan menyerahkan lampu LED, lampu emergency dan wireless kepada 5 masjid didaerah Aranio, Riam Kanan. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda dalam rangkaian kunjungan Syarifuddin Ibrahim ke Kalimantan Selatan.



SIMULASI


Contoh perbandingan harga antara penggunaan lampu Osram Compact Fluorescent 13W Mini Twist dengan CC Vivid Plus 36 LED 2,5W. Lampu Osram berusia hingga 8 ribu jam, sedangkan lampu Vivid dapat bertahan hingga 60 ribu jam.

Melihat perhitungan pada tabel diatas, dengan menggunakan 1 lampu LED kita bisa berhemat sampai Rp. 366.000,-. SANGAT NYATA KAN HEMATNYA....

KEUNGGULAN LAMPU LED :

  1. DAYA TAHAN : Lampu LED bertahan hingga 50.000 jam, 30 kali lebih lama dari lampu pijar atau 10 kali lebih lama daripada lampu hemat energi (LHE).
  2. EFISIENSI TINGGI : Menghemat hingga 90% pada penggunaan daya, dibandingkan dengan halogen dan lampu pijar. Sebuah lampu LED dengan daya sebesar 3,5W akan mampu menghasilkan cahaya sebesar 50W lampu halogen. Jadi secara signifikan akan mengura ngi tagihan listrik.
  3. RAMAH LINGKUNGAN : Lampu LED sangat ramah terhadap lingkungan dan juga aman bagi manusia karena tidak mengandung mercury dan tidak menghasilkan radiasi IR dan UV, yang sangat berbahaya bagi mata manusia.
  4. TIDAK PANAS : Panas yang dihasilkan lampu LED jauh lebih rendah daripada panas yang dihasilkan lampu lain sehingga dapat mengurangi temperatur dalam rumah dan mengurangi beban dari AC untuk mendinginkan suhu dalam rumah sehingga akan mengurangi tagihan listrik Anda.
  5. WARNA YANG INDAH : Sinar yang jernih dan Colour Rendering Index (CRI) dari lampu LED yang tinggi menghasilkan warna yang alami seperti aslinya.
  6. UKURAN KECIL : Lampu LED menyediakan fleksibilitas desain, diatur dalam baris, cincin, kelompok atau individu poin.
  7. FUNGSI DIMMER : Tidak seperti lampu neon, LED dapat diredupkan dengan menggunakan pulse width modulation (PWM) dengan cara memutar lampu on dan off sangat cepat dalam berbagai interval. Hal ini juga memungkinkan pencampuran warna penuh pada lampu dengan LED warna yang berbeda.
Sumber:
www.plnkalselteng.co.id


02 April 2010

Inilah Daftar Helm-helm yang sudah SNI


Jakarta - Aturan menggunakan helm ber-SNI sudah tinggal hitungan jam lagi. Namun masyarakat masih bingung dan belum tahu helm-helm apa saja yang sudah mengusung standar nasional Indonesia itu.

Padahal mulai tanggal 1 April besok pengendara yang tidak menggunakan helm ber-SNI akan dikenai denda hingga Rp 250 ribu.

"Ada banyak sekali helm di pasaran yang sudah SNI, masyarakat tinggal pilih saja," ujar Ketua Asosiasi Industri Helm Indonesia (AIHI) John Manaf ketika berbicang dengan detikoto, Rabu (31/3/2010).

Lebih lanjut John mengungkapkan hingga kini AIHI telah membawahi delapan perusahaan helm antara lain PT Tara Kusuma Indah, UD Safety Motor, PT Dinaheti Motor Industri, PT Danapersadaraya Motor Industri, PT Mega Karya Mandiri, PT
Inplasco, PT Helmindo Utama serta CV Triona Multi Industri.

"Semua perusahaan tersebut memiliki beberapa merek helm, jadi sebenarnya helm ber-SNI itu sudah banyak, tinggal pilih saja," jelasnya

Berikut merek-merek helm yang sudah ber-SNI :
1. NHK
2. GM
3. VOG
4. MAZ
5. MIX
6. INK
7. KYT
8. MDS
9. BMC
10. HIU
11. JPN
12. BESTI
13. CROSX
14. SMI
15. SHC
16. OTOKOGI
17. CABERG
18. HBC
19. Cargloss Helmet

"Sebentar lagi jumlah itu akan bertambah," ujar John.

Sementara helm-helm bermerek terkenal yang belum memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) antara lain :

1. Nolan
2. Arai
3. AGV
4. Shoei
5. Shark
6. KBC dan lainnya.

( syu / ddn )

Sumber:
www.detik.com


Share/Bookmark

01 April 2010

Kayu Ulin Jadi Obyek Wisata di Palangkaraya


Keberadaan jenis kayu khas Kalimantan yang disebut kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) yang masih tumbuh di hutan wilayah Kota Palangkaraya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dijadikan obyek wisata pemerintah kota setempat.

Demikian dikatakan Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Palangka Raya, Anna Menur, di Palangkaraya, Senin (11/5). Menurutnya, kayu ulin mampu memberi warna pada pariwisata Palangkaraya.

Kehidupan pohon kayu ulin di hutan memperoleh perhatian wisatawan, bukan saja wisatawan nusantara juga wisatawan mancanegara. Jenis kayu tersebut menarik untuk dikunjungi karena merupakan jenis kayu langka dan hanya dapat ditemukan di hutan-hutan tertentu di Kalimantan, salah satunya di Palangkaraya.

Banyak wisatawan yang tahu kayu ulin setelah menjadi papan, balok, atau bahan bagnunan lainnya. Mereka tidak pernah melihat kayu itu dalam bentuk aslinya. Pohon kayu ulin yang masih hidup itu bisa dilihat di hutan Kota Palangkaraya di wilayah obyek wisata susur sungai Kahayan. Mereka yang mengikuti wisata susur sungai akan melewati kawasan hutan yang ditumbuhi pohon-pohon ulin.


Kayu ulin juga bisa dijumpai di kawasan obyek wisata Bukit Tangkiling, sebuah taman wisata bernuansa alam perbukitan di Kecamatan Bukit Batu yang berjarak 34 km dari pusat Kota Palangkaraya. Selain kayu ulin, di kawasan ini juga dapat ditemukan jenis kayu khas Kalimantan lainnya, seperti meranti, keruing, ramin serta ratusan spesies flora dan fauna lainnya yang susah ditemui di daerah lain.

Sulit diperoleh

Kayu ulin merupakan jenis kayu yang tak mudah lapuk baik di dalam air maupun di daratan. Karena itu, kayu ini diburu untuk bahan bangunan, terutama sebagai penyangga rumah yang didirikan di atas daerah berawa di Pulau Kalimantan. Akibat terus diperjualbelikan, keberadaan kayu ulin kian sulit diperoleh dan harganya makin mahal.


Di sejumlah daerah kayu ulin dilarang untuk dikomersilkan. Kayu yang diperdagangkan dan terkenal karena kekuatannya adalah kayu-kayu yang usianya ratusan tahun yang diambil dari habitat aslinya di hutan. Meski harganya relatif mahal sampai saat ini belum ada yang berhasil membudidayakan pohon ulin.

Berdasarkan catatan, kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera bagian selatan dan Kalimantan. Jenis ini dikenal dengan nama daerah ulin, bulian, bulian rambai, onglen, belian, tabulin, dan telian.

Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm, tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai, kosen, bahan untuk bangunan jembatan, bantalan kereta api, dan kegunaan lainnya.


Sumber:

KOMPAS.com


Share/Bookmark